Category: Pendidikan

  • 4 Cara Pembulatan Bilangan Desimal yang Mudah + Contoh Soal

    4 Cara Pembulatan Bilangan Desimal yang Mudah + Contoh Soal

    Salah satu bentuk bilangan yang banyak digunakan dalam perhitungan adalah bilangan desimal. Bilangan desimal sendiri termasuk ke dalam jenis bilangan pecahan dengan pembagi merupakan kelipatan dari 10, 100, dan seterusnya. Agar penulisan lebih sederhana, maka ada konsep pembulatan bilangan desimal.

    Cara membulatkan angka desimal penting diketahui mengingat sering kali perhitungan matematika melibatkan bilangan desimal dengan angka di belakang koma yang sangat panjang bahkan tidak terhingga. Teknik pembulatan akan membuat penyajian bilangan lebih sederhana dengan taksiran terdekat.

    Mengenal Konsep Bilangan Desimal

    Mengenal-Konsep-Bilangan-Desimal

    Agar bisa melakukan pembulatan bilangan desimal dengan tepat, maka pertama-tama harus dipahami konsep bilangan desimal terlebih dahulu. Bilangan desimal terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan yang dipisahkan dengan tanda koma.

    Angka yang terletak tepat di sebelah kanan koma disebut sebagai bilangan desimal persepuluhan. Kemudian angka di sebelah kanannya memiliki nilai sepersepuluh lebih kecil dibandingkan angka di depannya atau disebut bilangan perseratusan.

    Sementara angka di sebelah kanannya lagi adalah bilangan perseribuan dan terus begitu bergantung kepada jumlah angka di belakang koma. Berikut ketentuan mengenai bilangan desimal:

    1/10 = 0,1 (persepuluhan)

    1/100 = 0,01 (perseratusan)

    1/1000 = 0,001 (perseribuan)

    Sebagai contoh bilangan 27,109 adalah bilangan desimal dengan 27 merupakan bilangan bulat dan 109 adalah bagian desimal. Angka 1 di sebelah kanan koma merupakan bilangan persepuluhan (1/10), 0 merupakan bilangan perseratusan (1/100) dan bilangan 9 adalah perseribuan (1/1000).

    Berikut contoh konversi bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan pecahan:

    52/100 = 0,52

    203/1000 = 0,203

    Mengenal Dua Jenis Bilangan Desimal

    Mengenal-Dua-Jenis-Bilangan-Desimal

    Bilangan desimal bisa dibedakan ke dalam dua jenis dilihat dari apakah hasil pembagian pecahan berhenti di suatu angka atau terus berlanjut.

    1. Bilangan Desimal Tidak Berulang

    Bilangan desimal yang diperoleh dari pembagian bilangan pecahan dengan hasil bagi tersisa nol disebut sebagai bilangan desimal tidak berulang. Untuk bilangan desimal tidak berulang maka umumnya tidak perlu dibulatkan dan disajikan secara utuh.

    Namun ada kalanya juga dilakukan pembulatan apabila angka di belakang koma terlalu panjang. Di bawah ini adalah contoh dari bilangan desimal tidk berulang:

    50/4 = 12,5

    25/8 = 3,125

    9/20 = 0,45

    2. Bilangan Desimal Berulang

    Sementara jenis bilangan desimal berikutnya adalah bilangan desimal berulang yakni bilangan yang diperoleh dari hasil pembagian bilangan pecahan yang hasil baginya tidak bernilai nol atau terus berulang tanpa henti.

    Sementara bilangan desimal berulang maka penyajiannya harus dibulatkan karena tidak mungkin ditulis secara utuh. Sebagai contoh di bawah ini adalah bilangan desimal berulang:

    25/6 = 4,16666…

    31,233333333…

    Angka 6 dan 3 terus berulang tanpa henti yang ditandai dengan tanda titik-titik. Penyajian bilangan desimal ini harus dibulatkan terlebih dahulu misalnya hingga 2 angka di belakang koma.

    Cara Mudah Pembulatan Bilangan Desimal

    Metode pembulatan bilangan desimal sebenarnya merupakan metode penaksiran yang dilakukan untuk menyederhanakan angka di belakang koma sehingga penyajian menjadi lebih sederhana. Pembulatan bisa dilakukan hingga 2 atau 3 bilangan desimal tergantung kebutuhan.

    1. Penentuan Posisi Desimal yang Ingin Dibulatkan

    Langkah pertama pembulatan angka desimal adalah menentukan posisi atau tempat desimal yang ingin dibulatkan. Posisi desimal yang ingin dibulatkan artinya adalah ada berapa angka di belakang koma yang ingin tetap disertakan.

    Umumnya pembulatan yang banyak diminta adalah pembulatan 2 angka di belakang koma terutama untuk jenis bilangan desimal berulang atau bilangan desimal tidak berulang namun sangat panjang. Namun untuk angka desimal yang lebih sederhana biasanya diminta pembulatan satu angka di belakang koma.

    Mengetahui berapa tempat desimal yang diminta sangat penting karena menentukan apakah angka desimal di akhir yang tetap disertakan harus dibulatkan ke atas atau tetap.

    Ketentuan mengenai pembulatan ke atas atau tetap dipengaruhi oleh berapakah angka di sisi kanan posisi desimal yang dibulatkan. Misalkan bilangan desimal 0,12873419 ingin dibulatkan menjadi dua angka di belakang koma artinya penulisan berhenti hingga 0,12 saja.

    Namun angka 2 bisa saja menjadi 3 tergantung kepada angka di sebelah kanannya. Di bawah ini akan dijelaskan ketentuannya.

    2. Angka di Sisi Kanan Lebih Besar atau Sama dengan 5

    Untuk melakukan pembulatan terhadap angka desimal maka hal penting yang harus diperhatikan adalah berapakah angka yang terletak di sebelah kanan dari posisi desimal yang ingin dibulatkan.

    Ada setidaknya dua aturan utama dalam pembulatan angka desimal yakni jika angka di sebelah kanan sama dengan atau lebih besar dari 5 serta angka kurang dari 5. Perbedaan keduanya mempengaruhi cara pembulatan yang dilakukan.

    Untuk pembulatan dengan angka di sebelah kanan lebih besar atau sama dengan 5, maka pembulatan dilakukan ke atas. Misalnya angka di sebelah kanan sebesar 5, 6, 7, 8, atau 9 maka angka desimal yang ingin dibulatkan ditambah satu nilai lebih besar.

    Selanjutnya angka di sebelah kanannya dihilangkan agar penyajian lebih sederhana. Misalkan bilangan desimal 23,2356 ingin dibulatkan menjadi 2 angka di belakang koma, maka kita harus melihat angka ketiga di belakang koma atau angka yang ada di sisi kanan posisi pembulatan.

    Angka ketiga di belakang koma adalah 5 sehingga angka kedua di belakang koma harus ditambah nilainya menjadi 4. Sementara angka yang ada di sisi kanan posisi pembulatan dihilangkan. Sehingga hasil pembulatan bilangan desimal menjadi 23,24.

    3. Angka di Sisi Kanan Lebih Kecil dari 5

    Ketentuan pembulatan akan berbeda apabila angka di sebelah kanan posisi desimal yang ingin dibulatkan lebih kecil dari 5 misalnya 4, 3, 2, 1 dan 0 maka angka terakhir desimal tidak berubah.

    Sebagai contoh apabila bilangan desimal 12,371329 ingin dibulatkan 2 angka di belakang koma maka kita harus melihat angka ketiga di belakang koma yakni 1. Angka 1 kurang dari 5 sehingga angka desimal terakhir yang disertakan tid berubah yakni 7. Sehingga hasil pembulatan menjadi 12,37.

    4. Pembulatan Bilangan Desimal Menjadi Bilangan Bulat

    Selain dibulatkan beberapa angka di belakang koma, bilangan desimal juga bisa diubah menjadi bilangan bulat. Pembulatan angka desimal menjadi bilangan bulat  terdekat dengan aturan yang hampir mirip dengan pembulatan angka desimal di belakang koma.

    Cara pembulatan ini dengan melihat berapakah angka yang ada di sisi kanan koma. Jika angka yang tepat berada di kanan koma lebih dari 5 atau sama dengan 5 maka angka satuan bilangan bulat dinaikkan ke atas. Jika angka di kanan koma kurang dari 5 maka angka satuan bilangan bulat tetap.

    Contoh Soal Membulatkan Bilangan Desimal Beserta Penjelasan

    Bulatkan angka di bawah ke bilangan bulat terdekat:

    1. 6,58
    2. 12,21

    Jawab:

    1. 6,58 = 7 karena angka di belakang koma 5
    2. 12,21 = 12 karena angka di belakang koma kurang dari 5

    Pembulatan bilangan desimal bertujuan untuk menyederhanakan penyajian bilangan terutama jika angka di belakang koma terlalu panjang atau merupakan bilangan desimal berulang. Pembulatan bisa dilakukan 3, 2 atau 1 angka belakang koma. Agar pembulatan tepat, harus diketahui aturan pembulatan desimal.

    Baca Juga:

  • Hubungan Antar Sudut (Sepihak, Berseberangan dll) + Contoh Soal

    Hubungan Antar Sudut (Sepihak, Berseberangan dll) + Contoh Soal

    Sudut merupakan area yang terbentuk akibat dua buah garis bertemu dan saling berpotongan di satu titik yang sama. Ada kalanya dalam satu bidang yang sama terbentuk beberapa sudut sekaligus. Sudut-sudut tersebut akan membentuk hubungan antar sudut yang berbeda bergantung kepada posisi sudutnya.

    Hubungan sudut yang terbentuk dibedakan menjadi dua macam yakni hubungan dua buah sudut dan hubungan antar beberapa sudut. Contoh hubungan antar sudut seperti sudut berpelurus, sudut berpenyiku, sudut-sudut dalam berseberangan, sudut-sudut sehadap dan sebagainya.

    Hubungan Antar Dua Sudut

    Hubungan-Antar-Dua-Sudut

    Dua buah sudut yang berdekatan atau berada di bidang yang sama bisa membentuk hubungan antar sudut. Hubungan sudut yang terbentuk dari dua buah sudut terdiri dari sudut saling berpelurus, sudut saling berpenyiku dan sudut saling bertolak belakang.

    1. Sudut Bersuplemen atau Berpelurus

    Sudut berpelurus atau bersuplemen adalah sudut yang terbentuk dari hubungan dua buah sudut. Hubungan antar sudut berpelurus memiliki besar sudut berjumlah 180⁰. Sudut ini disebut sudut berpelurus karena terbentuk dari satu buah garis lurus yang memiliki besar sudut 180⁰.

    Kemudian sudut 180⁰ ini dibagi oleh satu buah garis di tengahnya sehingga terbentuk dua buah sudut yang berlaku di dalamnya aturan:

    Sudut 1 + sudut 2 = 180⁰

    Di bawah ini adalah contoh gambar sudut berpelurus dari sudut AOC dan BOC.

    Sudut-Bersuplemen-atau-Berpelurus

    2. Sudut Berpenyiku

    Seperti namanya, hubungan antar sudut berpenyiku memiliki besar sudut sebesar 90 derajat. Sudut ini terbentuk karena adanya satu buah garis yang membagi sebuah sudut siku-siku sehingga terbentuk dua buah sudut dengan jumlah besar kedua sudut 90 derajat.

    Sebagai contoh, sebuah sudut siku-siku DEF memiliki titik sudut E dengan besar sudut 90 derajat. Kemudian dari titik E ditarik garis lurus O sehingga terbentuk dua sudut DEO dan sudut FEO dengan besar sudut total 90 derajat.

    3. Sudut Bertolak Belakang

    Sudut-Bertolak-Belakang

    Jenis hubungan antar dua sudut selanjutnya adalah sudut bertolak belakang. Sudut bertolak belakang terbuat dari dua buah garis yang saling berpotongan sehingga membentuk empat buah sudut saling bertolak belakang.

    Dua buah sudut yang saling membelakangi disebut sudut bertolak belakang. Sudut bertolak belakang memiliki besar yang sama hanya saja arahnya berlawanan. Pada gambar di atas, contoh sudut bertolak belakang adalah:

    • Sudut 1 dan sudut 3
    • Sudut 2 dan sudut 4
    • Sudut 5 dan sudut 7
    • Sudut 6 dan sudut 8

    Daftar 5 Hubungan Antar Sudut

    Daftar-5-Hubungan-Antar-Sudut

    Beberapa garis dalam satu bidang yang saling bertemu akan membentuk lebih dari dua buah sudut pada bidang tersebut. Sudut-sudut tersebut memiliki hubungan antar sudut yang dipotong atau dipisahkan oleh garis lainnya. Berikut adalah hubungan sudut yang terbentuk pada bidang:

    1. Sudut-Sudut Sehadap

    Sudut-Sudut-Sehadap

    Sudut-sudut sehadap merupakan sudut yang terbentuk dari beberapa garis dengan arah kemiringan garis yang sama sehingga sudut menghadap ke arah yang sama. Ciri khas dari sudut sehadap adalah besar sudut yang terbentuk sama.

    Misalnya untuk sudut sehadap A dan B. Jika sudut A adalah 30 derajat maka sudut B yang sehadap juga sebesar 30 derajat. Pada gambar di atas, contoh sudut sehadap ada pada sudut berikut:

    • Sudut nomor 1 dan sudut nomor 5
    • Sudut nomor 3 dan nomor 7
    • Sudut nomor 4 dan nomor 8
    • Sudut nomor 2 dan nomor 6

    2. Sudut-Sudut Luar Berseberangan

    Sudut-Sudut-Luar-Berseberangan

    Sudut luar berseberangan adalah sudut yang terbentuk dengan menghadap ke luar dari garis-garis yang saling berpotongan namun arah kemiringan garis pembentuk sudut sama. Ciri dari sudut luar berseberangan adalah besar sudut yang terbentuk sama.

    Besar sudut luar berseberangan sama karena jika dilihat dengan seksama, sudut-sudut tersebut tampak seperti sudut bertolak belakang pada hubungan dua sudut. Pada contoh gambar di atas, sudut luar berseberangan terdiri dari:

    • Sudut B dan sudut G
    • Sudut A dan nomor H

    3. Sudut Dalam Berseberangan

    Sudut-Dalam-Berseberangan

    Hubungan antar sudut berikutnya adalah sudut dalam berseberangan. Sudut satu ini hampir mirip dengan sudut luar berseberangan yang terbentuk dari beberapa garis berpotongan dengan kemiringan sama sehingga besar sudut yang terbentuk juga sama.

    Sudut dalam berseberangan terletak menghadap ke dalam dengan arah yang saling berlawanan. Pada gambar di atas, maka sudut dalam berseberangan adalah:

    • Sudut nomor 1 dan nomor 7
    • Sudut nomor 2 dan nomor 8

    4. Sudut Luar Sepihak

    Sudut-Luar-Sepihak

    Sudut luar sepihak merupakan sudut yang terbentuk dari dua buah garis yang berpotongan dengan satu garis. Dua garis berpotongan tersebut memiliki arah kemiringan sama. Sudut ini menghadap ke arah luar dan saling berlawanan namun terletak dalam baris yang sama.

    Pada sudut luar sepihak berlaku aturan sudut A + sudut B = 180⁰, dimana sudut A dan sudut B adalah sudut luar sepihak. Pada gambar di atas, sudut luar sepihak terdiri dari:

    • Sudut nomor 4 dan nomor 5
    • Sudut nomor 3 dan nomor 6

    5. Sudut Dalam Sepihak

    Sudut-Dalam-Sepihak

    Sudut dalam sepihak adalah sudut yang terbentuk dari setidaknya tiga buah garis dengan satu garis lurus berpotongan dengan dua garis yang memiliki arah kemiringan sama. Sudut ini sangat mudah dilihat karena posisinya saling berhadapan.

    Sifat untuk sudut dalam sepihak adalah membentuk sudut dengan total sebesar 180⁰. Di bawah ini adalah contoh sudut dalam sepihak pada gambar di atas:

    • Sudut nomor 2 dan nomor 7
    • Sudut nomor 1 dan nomor 8

    Contoh Soal Hubungan Antar Sudut

    Diketahui sudut A1 memiliki besar sudut 110⁰. Tentukan berapa sudut lain dari gambar menggunakan prinsip hubungan antar sudut.

    1. Sudut A2
    2. Sudut A3
    3. Sudut A4
    4. Sudut B1
    5. Sudut B2
    6. Sudut B3
    7. Sudut B4

    Contoh-Soal-Hubungan-Antar-Sudut

    Jawab:

    Jika sudut A1 = 110⁰, maka besar sudut yang lainnya bisa diketahui dengan menggunakan prinsip hubungan antar sudut. Misalnya dari gambar tersebut diketahui ada beberapa sudut sehadap yang memiliki besar sudut yang sama yakni sudut A1 dengan sudut B1.

    Sehingga sudut B1 = A1 = 110⁰,

    Sudut yang saling bertolak belakang juga memiliki besar sudut yang sama. Sehingga besar sudut A4 dan B4 sama dengan sudut A1 dan B1.

    B1 = A1 = A4 =  B4 = 110⁰

    Sudut A2 dan B1 memiliki hubungan sudut dalam sepihak dengan ketentuan A2 + B1 = 180⁰, sehingga:

    A2 = 180⁰ – B1

    A2 = 180⁰ – 110⁰

    A2 = 70⁰

    Sudut A2 sehadap dengan B2 = 70⁰

    Sudut A2 bertolak belakang dengan A3 = 70⁰

    Sudut A2 dengan sudut B3 merupakan sudut dalam berseberangan sehingga besar sudut sama yakni 70⁰. Sehingga jawaban untuk soal di atas sebagai berikut:

    1. Sudut A2 = 70⁰
    2. Sudut A3 = 70⁰
    3. Sudut A4 = 110⁰
    4. Sudut B1 = 110⁰
    5. Sudut B2 = 70⁰
    6. Sudut B3 = 70⁰
    7. Sudut B4 = 110⁰

    Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering berinteraksi dengan berbagai objek benda yang memiliki sudut tertentu. Berbagai sudut pada satu bidang yang sama akan membentuk hubungan antar sudut yang dibedakan menjadi hubungan dua buah sudut dengan hubungan antar beberapa sudut.

    Baca Juga:

  • Apa Itu Majas Ironi? Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contohnya

    Apa Itu Majas Ironi? Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contohnya

    Majas atau gaya bahasa merupakan salah satu teknik dalam sastra yang digunakan untuk memperkaya sebuah karya tulis. Termasuk salah satu jenis majas yang akan kita bahas dalam artikel ini yakni tentang apa itu majas ironi lengkap dengan contoh penggunaannya.

    Pasalnya majas ironi termasuk ke dalam kategori majas sindiran dan merupakan suatu pernyataan atau ucapan yang menyiratkan makna yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya dikatakan atau dengan situasi yang ada.

    Untuk itu, berikut kami berikan penjelasan secara lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh-contoh penggunaan majas ironi.

    Apa Itu Majas Ironi?

    Apa-Itu-Majas-Ironi?

    Majas ironi dapat didefinisikan sebagai suatu majas yang mengungkapkan pernyataan yang sebenarnya bertentangan dengan apa yang dimaksudkan atau situasi yang terjadi.

    Menurut KBBI daring, majas ironi merupakan suatu kejadian atau situasi yang bertentangan dengan harapan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.

    Dimana dalam penerapannya, majas ini bisa menggunakan ungkapan langsung maupun tidak langsung, tetapi memiliki makna yang bertentangan dengan kenyataan yang mendasarinya.

    Selain itu, jenis majas satu ini umumnya juga sering digunakan untuk menyampaikan kritik, sindiran, atau menggambarkan situasi yang kontras antara apa yang dikatakan dan apa yang sebenarnya terjadi.

    Biasanya, kebanyakan orang akan kesulitan membedakan antara majas ironi, sinisme, sarkasme, dan satire. Meskipun sama-sama masuk kategori majas sindiran, namun rupanya keempat jenis tersebut mempunyai karakter sindiran yang berbeda lho.

    Dimana majas ironi menggunakan kata sindiran secara halus terkait dengan situasi atau kejadian yang bertentangan dengan fakta, supaya seseorang tidak merasa tersinggung.

    Sedangkan, sinisme menggunakan sindiran yang lebih kasar dengan mengkritik atau mencemooh sesuatu secara langsung.

    Kemudian, sarkasme termasuk metode yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan konotasi yang cenderung kasar dan blak-blakan.

    Sementara itu, untuk satire sendiri, merupakan gabungan dari majas ironi dan sarkasme yang isinya cenderung mengejek atau menertawakan objek tertentu.

    Fungsi Majas Ironi

    Fungsi-Majas-Ironi

    Selain mengenal definisi tentang apa itu majas ironi, selanjutnya kita juga akan mengeksplorasi tentang sejumlah fungsi dari majas itu sendiri. Diketahui, jenis majas sindiran satu ini memiliki beberapa fungsi, yakni meliputi:

    1. Menyampaikan Kritik atau Sindiran

    Majas ironi sering digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara halus, karena tidak langsung mengungkapkan apa yang sebenarnya dimaksudkan.

    Dengan menggunakan majas ironi, penulis atau pembicara dapat mengungkapkan ketidaksetujuan atau kekecewaan mereka secara tidak langsung.

    2. Menyampaikan Humor

    Majas ironi juga bisa digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran yang dikemas secara komedi pada suatu karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari.

    Biasanya, pernyataan yang bertentangan dengan situasi yang sebenarnya dapat membuat pembaca atau pendengar tertawa karena adanya kontras antara apa yang dikatakan dan apa yang sebenarnya terjadi.

    3. Memperkaya Gaya Bahasa

    Selain itu, penggunaan kiasan ini dalam karya tulis atau percakapan sehari-hari juga dapat memperkaya gaya bahasa yang digunakan. Sebab, majas ini memberikan variasi dalam penggunaan bahasa serta menambah dimensi ekspresif dalam komunikasi.

    Ciri-ciri Majas Ironi

    Sesuai dengan makna dari kata ironi yang merupakan kritik maupun sindiran untuk suatu hal yang tidak seperti kenyataan, maka kiasan satu ini juga memiliki ciri-ciri lain di antaranya:

    1. Penyampaian Makna yang Bertentangan

    Pernyataan yang disampaikan dalam majas ironi sebenarnya bertentangan dengan apa yang dimaksudkan atau situasi yang terjadi.

    Misalnya, ketika seseorang mengatakan, “Bagus sekali cuaca hari ini” – namun kenyataan yang terjadi adalah cuaca sedang hujan.

    Atau ketika seseorang mengungkapkan, “Pandai sekali kamu, sehingga nilai di raport merah semua”.

    Dimana hal ini dimaksudkan bahwa orang tersebut kurang pintar karena memiliki nilai yang jelek.

    Maka dari itu, dengan menggunakan ironi, penulis atau pembicara dapat menyoroti perbedaan antara harapan dan kenyataan.

    2. Menyampaikan Pesan yang Lebih Halus

    Dalam situasi-situasi sosial atau profesional, penggunaan majas ini dapat membantu menyampaikan pesan atau kritik secara halus tanpa harus secara langsung mengungkapkan pernyataan yang bisa dianggap kasar atau menyinggung.

    Contoh: “Kamu sungguh berbakat dalam menunda-nunda pekerjaan”.

    Dalam konteks ini, penggunaan ironi dalam kata “berbakat dalam menunda-nunda” untuk menggambarkan bahwa seseorang sebenarnya malas dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya.

    3. Pernyataan Tidak Langsung

    Majas ironi merujuk pada penggunaan kata atau kalimat yang tidak secara jelas menyatakan apa yang dimaksudkan atau bertentangan dengan makna sebenarnya.

    Pernyataan tidak langsung dalam majas ironi bertujuan untuk menyampaikan pesan atau kritik secara halus, tanpa harus secara langsung mengungkapkan maksud sebenarnya.

    Hal ini bisa membuat pendengar atau pembaca merasa terheran-heran, terkejut, atau bahkan merasa lucu karena pernyataan yang terdengar bertentangan dengan kenyataan atau harapan.

    Oleh karena itu, penggunaan pernyataan tidak langsung dalam majas ironi menjadi salah satu ciri khas yang membedakan majas ini dari gaya bahasa lainnya.

    Contoh Penggunaan Majas Ironi

    Dengan mengetahui tentang apa itu majas ironi, fungsi, dan ciri-cirinya, maka Anda akan lebih mudah dalam menerapkannya ketika ingin mengungkapkan sebuah kritik atau sindiran terhadap sesuatu.

    Namun, pastikan Anda telah memikirkannya secara matang, karena ungkapan ini bisa menarik emosional dari para pembaca maupun pendengar. Mengingat bahwa banyak orang yang tidak suka jika dinilai kurang baik.

    Oleh karena itu, berikut ini kami berikan contoh majas ironi beserta dengan penjelasannya:

    1. “Wah, kamu sangat pintar ya, hingga mampu menghancurkan segalanya.”

    Ungkapan tersebut, memiliki arti bahwa sebenarnya orang tersebut tidak pintar dan justru merusak segala hal. Namun dikatakan dengan gaya ironi untuk menggambarkan sebaliknya.

    1. “Harum sekali baumu, hingga bunga-bunga di taman layu karena tak mampu bersaing denganmu.”

    Pernyataan tersebut menyindir seseorang yang memiliki bau badan tidak enak, sehingga diumpamakan dengan bunga di taman yang awalnya segar menjadi layu.

    1. “Sungguh rapi sekali kamarmu, hingga aku tak bisa membedakan kapal pecah dengan kamarmu saking rapinya.”

    Kalimat di atas dimaksudkan bagi orang yang pemalas hingga enggan merapikan kamarnya. Sehingga menggunakan perumpamaan kapal pecah yang bentuk aslinya tidak karuan.

    1. “Kamu memang ahli diet terbaik, khususnya dalam menghabiskan cemilan dan es krim sepanjang malam.”

    Pada ungkapan di atas menunjukkan bahwa seseorang tidak menjalankan dietnya dengan baik. Karena justru menghabiskan es krim dan cemilan yang seharusnya dihindari saat diet.

    1. “Suaramu enak sekali didengarkan, hingga sebaiknya tidak perlu bernyanyi lagi.”

    Kalimat tersebut dimaksudkan untuk menyindir seseorang yang memiliki suara jelek namun dilakukan secara halus, dengan menyarankan untuk tidak bernyanyi lagi.

    Kesimpulan

    Secara keseluruhan, beberapa contoh di atas menggambarkan bahwa majas ironi digunakan untuk mengungkapkan kritik maupun pendapat yang tidak sesuai dengan fakta. Namun disampaikan secara halus dan tidak langsung supaya orang tidak tersinggung.

    Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu majas ironi, fungsi, ciri-ciri, hingga contoh penggunaan kalimatnya. Meskipun begitu, dalam penerapannya penting untuk memperhatikan konteks dan tujuan penggunaan, supaya tidak terdapat salah paham.

    Baca Juga:

  • Macam-macam Bangun Datar Serta Rumus Keliling & Luasnya

    Macam-macam Bangun Datar Serta Rumus Keliling & Luasnya

    Materi bangun datar atau bangun dua dimensi adalah materi wajib di bangku sekolah sebelum pelajar diperkenalkan dengan materi lanjutan yakni bangun ruang. Bangun ini disebut bangun dua dimensi karena mempunyai permukaan yang mendatar dan hanya memiliki dimensi panjang dan lebar.

    Komponen yang membentuk bangun dua dimensi terdiri dari sisi, sudut, garis simetris untuk bangun beraturan, keliling dan luas. Perbedaan bangun dua dimensi dengan bangun ruang adalah tidak memiliki komponen kedalaman dan volume.

    Macam-Macam Bentuk Bangun Datar

    Bangun dua dimensi merupakan objek geometri yang disusun dari titik, garis serta sudut. Ada beberapa jenis bangun dua dimensi yang dikenal seperti bangun persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajar genjang dan sebagainya. Berikut berbagai jenis bangun datar dan rumusnya:

    1. Persegi Panjang

    persegi panjang

    Persegi panjang adalah bangun segi empat dua dimensi yang terdiri dari empat buah rusuk dengan rusuk yang berhadapan dan sejajar sama panjang. Berikut adalah ciri-ciri dari bangun persegi panjang:

    • a) Dibentuk oleh empat buah sudut siku-siku dengan besar 90 derajat
    • b) Dua pasang sisi yang sejajar sama panjang
    • c) Mempunyai dua sumbu simetri putar dan sumbu simetri lipat
    • d) Mempunyai dua garis diagonal melintang

    Rumus luas persegi panjang:

    L = panjang x lebar

    Rumus keliling persegi panjang:

    K = 2 x (panjang + lebar)

    2. Trapesium

    trapesium

    Trapesium merupakan bangun dua dimensi yang memiliki empat buah rusuk dengan dua buah rusuk saling sejajar. Dilihat dari bentuknya, trapesium dibedakan menjadi 3 macam yakni trapesium siku-siku, trapesium sama kaki dan trapesium sembarang:

    • a) Trapesium siku-siku adalah bangun trapesium yang memiliki dua buah sudut siku-siku saling berhadapan
    • b) Trapesium sama kaki adalah bangun trapesium yang memiliki kaki-kaki sama panjang
    • c) Trapesium sembarang adalah trapesium dengan semua sisi tidak sama panjang.

    Rumus bangun datar trapesium:

    Luas = 1/2 x Jumlah sisi sejajar x tinggi

    Keliling = Jumlah seluruh sisi trapesium atau K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4

    3. Segitiga

    segitiga

    Jenis bangun datar berikutnya adalah bangun segitiga. Bangun dua dimensi satu ini memiliki ciri khas tiga buah sudut di sekelilingnya yang dibentuk oleh dua ruas garis.

    Segitiga bisa dibedakan ke dalam beberapa macam bergantung kepada sudut atau sisi pembentuk segitiga. Dilihat dari sudut pembentuk segitiga, segitiga dibedakan menjadi tiga jenis yakni segitiga lancip, segitiga siku-siku dan segitiga tumpul.

    1. egitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya memiliki besar sudut kurang dari 90 derajat.
    2. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki besar sudut tumpul atau lebih dari 90 derajat
    3. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki besar 90 derajat atau membentuk sudut siku-siku.

    Jika dilihat dari panjang setiap sisinya, segitiga dibagi ke dalam tiga jenis yakni segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang.

    1. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ukuran ketiga sisinya sama panjang. Ciri khas dari segitiga sama sisi yakni ketiga sudutnya memiliki besar yang sama yakni 60 derajat
    2. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua buah sisi sama panjang yang berperan sebagai penyusun kaki-kaki segitiga.
    3. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ukuran ketiga sisinya berbeda.

    Rumus mencari luas segitiga:

    L = 1/2 x alas x tinggi

    Rumus mencari keliling segitiga:

    K = Jumlah ketiga sisi segitiga atau K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3

    4. Persegi

    persegi

    Persegi adalah bangun segi empat dengan bentuk hampir mirip dengan persegi panjang namun keempat sisinya sama panjang.

    Persegi panjang mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

    • a) Keempat sisi sama panjang
    • b) Memiliki empat buah sudut yang membentuk sudut siku-siku dengan besar 90 derajat
    • c) Persegi mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan di bagian tengah. Perpotongan kedua diagonal akan membentuk tegak lurus serta membagi daerah persegi sama panjang
    • d) Mempunyai empat buah sumbu simetri lipat dan sumbu simetri putar

    Rumus luas persegi:

    L = sisi x sisi

    Rumus keliling persegi:

    K = Jumlah keseluruh sisi atau 4 x sisi

    5. Jajar Genjang

    jajar genjang

    Bangun dua dimensi yang termasuk ke dalam bangun segi empat adalah jajar genjang. Jajar genjang terdiri dari empat buah sisi dengan sepasang sisi yang sejajar. Hal ini membedakan jajar genjang dari bangun segi empat persegi dan persegi panjang.

    Di bawah ini adalah ciri-ciri bangun datar jajar genjang:

    1. Jajar genjang dibentuk dari empat buah rusuk dengan dua buah rusuk yang berhadapan saling sejajar
    2. Jajar genjang mempunyai dua buah garis diagonal sama panjang
    3. Dua sudut yang saling berhadapan mempunyai besar 180 derajat
    4. Tidak terdapat sumbu simetri

    Rumus luas jajar genjang:

    L = alas x tinggi

    Rumus keliling jajar genjang:

    K = Jumlah keempat sisi atau 2 x (jumlah sisi sejajar 1 + jumlah sisi sejajar 2)

    6. Lingkaran

    lingkaran

    Bangun datar selanjutnya yang wajib untuk dipahami adalah lingkaran. Bangun dua dimensi ini adalah bangun yang banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari seperti pada logam koin, jam dinding, donat, pizza, ban kendaraan dan lainnya.

    Lingkaran memiliki titik pusat yang terletak tepat di tengah sehingga panjang yang terukur dari titik pusat ke setiap titik ujung lingkaran sama besar. Berikut ciri-ciri lingkaran:

    • a) Jumlah sudut lingkaran 180 derajat
    • b) Memiliki diameter yang sama panjangnya di semua titik.
    • c) Mempunyai jari-jari lingkaran yang menghubungkan titik busur lingkaran ke titik pusat

    Rumus luas lingkaran

    L = π x r² atau L = 1/4 x π x d²

    Rumus keliling lingkaran:

    K = π x d atau K = 2 x π x r

    7. Belah Ketupat

    belah ketupat

    Belah ketupat adalah bangun datar yang mempunyai 4 buah sisi sama panjang dengan sisi yang saling berhadapan sejajar serta tidak saling tegak lurus. Berikut ciri-ciri bangun belah ketupat:

    1. a) Setiap sudut yang saling berhadapan berukuran sama besar
    2. b) Memiliki dua buah garis diagonal yang membentuk sudut siku-siku.

    Rumus belah ketupat:

    L = 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2

    K = 4S (4xDiagonal)

    Contoh Soal

    1. Sebuah bangun persegi panjang memiliki panjang 13 cm dan lebar 6 cm. Tentukan luas dan kelilingnya.

    Jawab:

    L = panjang x lebar = 13 x 6 = 78 cm²

    K = 2 x (p + l) = 2 x (13 + 6) = 38 cm

    1. Bangun segitiga siku-siku memiliki alas sepanjang 7 cm dan tinggi 24 cm. Tentukan berapakah luas dan keliling bangun segitiga siku-siku tersebut?

    Jawab:

    Luas = 1/2 x alas x tinggi

    Luas = 1/2 x 7 x 24 = 84 cm²

    Untuk menghitung keliling segitiga, maka seluruh sisi dijumlahkan nilainya. Pada soal hanya diketahui panjang alas dan tinggi saja sehingga sisi miring harus dihitung menggunakan rumus Pythagoras sebagai berikut:

    Sisi miring² = (sisi alas)² + tinggi²

    Sisi miring² = 7² + 24²

    Sisi miring² = 49 + 576

    Sisi miring² = 625

    Sisi miring = 25

    Maka keliling segitiga dihitung dengan menjumlahkan ketiga sisinya sebagai berikut:

    K = alas + sisi miring + tinggi

    K = 7 cm + 25 cm + 24 cm

    K = 56 cm

    Bangun datar yang biasa dikenal di bangku sekolah meliputi bangun persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga, belah ketupat, jajar genjang, trapesium dan segi lima atau segi banyak. Pengetahuan mengenai bangun dua dimensi sangat diperlukan untuk menghitung volume dan sifat-sifat bangun ruang.

    Baca Juga:

  • Jaringan Tumbuhan: Penjelasan Beserta Ciri dan Fungsinya

    Jaringan Tumbuhan: Penjelasan Beserta Ciri dan Fungsinya

    Tumbuhan tersusun atas sel-sel sejenis yang pada akhirnya membentuk suatu jaringan. Setiap jaringan tumbuhan memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing yang membuat tanaman terus tumbuh dan berkembang dengan optimal.

    Pada umumnya, semua tumbuhan setidaknya memiliki enam jenis jaringan di dalamnya mulai dari jaringan meristematik hingga jaringan pengangkut. Artikel ini akan membahas tentang masing-masing jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan beserta karakteristik dan fungsinya.

    Pengertian dan Fungsinya

    Pengertian-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan

    Bagian terkecil yang menyusun makhluk hidup termasuk tumbuhan disebut dengan sel. Sejumlah sel tumbuhan yang sejenis dengan struktur dan fungsi yang sama akan terikat oleh suatu bahan antar sel, sehingga nantinya akan membentuk jaringan.

    Jaringan di dalam tumbuhan memiliki fungsi dan peranan penting. Pertumbuhan dan perkembangan sejak awal dari benih sangat dipengaruhi oleh peranan jaringan tersebut. Memangnya, apa saja peranan dan fungsinya?

    Jika penasaran dan ingin tahu, maka berikut ini beberapa fungsi dari jaringan yang ada dalam tubuh tumbuhan secara umum, yaitu:

    • Melindungi tubuh dari tumbuhan
    • Membantu dan mendukung proses perkembangan dan juga pertumbuhan tumbuhan
    • Memperkuat struktur tubuh tumbuhan
    • Membantu dalam penyimpanan cadangan makanan
    • Mengedarkan sari-sari makanan dan berbagai jenis zat lain ke seluruh tubuh tumbuhan
    • Mendukung aktivitas atau proses tertentu yang dilakukan oleh tumbuhan

    Macam-macam Jaringan Tumbuhan

    Macam-macam-Jaringan-Tumbuhan

    Apa saja jaringan yang terdapat dalam tubuh tumbuhan? Jika belum tahu, maka berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang beberapa jenis yang dimiliki tanaman, yaitu:

    1. Jaringan Meristematik

    Jaringan meristematik merupakan jenis yang aktif membelah sejak awal tumbuhan tumbuh. Hal tersebut membuat jenis jaringan yang satu ini disebut juga sebagai jaringan muda. Seperti apa jaringan meristematik?

    Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa ciri jaringan meristematik yang dimiliki tumbuhan, yaitu:

    • Tersusun dari sel-sel tumbuhan yang masih muda. Artinya, sel-sel tersebut masih dalam tahap pembelahan maupun pertumbuhan
    • Tidak memiliki ruang antar sel
    • Sel memiliki bentuk lonjong, bulat, atau bahkan poligonal
    • Dinding sel masih tipis
    • Sel-sel dalam jaringan meristematik kaya akan sitoplasma dan di dalamnya terdapat satu atau bahkan lebih banyak inti sel.

    Meristematik dapat dibedakan menjadi tiga jenis ketika dilihat dari cara terbentuknya. Promeristem merupakan jenis jaringan meristematik yang sudah dimiliki tumbuhan sejak masih berbentuk embrio.

    Sementara itu, meristem primer aktif membelah, sehingga membuat tumbuhan menjadi lebih panjang. Jenis meristem promer berada di ujung akar, ujung batang, maupun kuncup tumbuhan dewasa. Meristem sekunder membuat tumbuhan menjadi tambah besar dan terbentuk dari meristem primer.

    Selain dibedakan berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristematik juga dibedakan berdasarkan letaknya. Misalnya, jaringan meristematik apikal, lateral, dan juga interkalar.

    2. Jaringan Epidermis

    Epidermis merupakan jenis jaringan tumbuhan yang permanen. Letaknya berada di bagian paling luar dari jaringan. Oleh karena itu, salah satu fungsinya adalah menutupi semua permukaan tubuh tumbuhan. Tidak heran jika jenis jaringan yang satu ini disebut sebagai jaringan pelindung.

    Seperti apa jaringan epidermis yang dimiliki tumbuhan? Berikut ini beberapa cirinya, yaitu:

    • Pada umumnya hanya tersusun dari satu lapis sel
    • Jenis jaringan ini tidak memiliki klorofil
    • Permukaan yang menghadap keluar dilindungi oleh kutikula
    • Tidak memiliki ruang antar sel
    • Memiliki dinding sel beragam
    • Bagian dinding sel yang paling luar mengalami penebalan karena agar bisa melindungi jaringan lainnya yang lebih dalam

    Berikut ini beberapa fungsi lainnya dari jaringan epidermis, yaitu:

    • Terjadinya sekresi getah
    • Menyimpan cadangan air
    • Difusi oksigen dan karbondioksida pada sel epidermis daun atau stomata
    • Sebagai pembatas penguapan tumbuhan oleh stomata

    Sel-sel yang dimiliki jaringan epidermis mampu mengalami modifikasi atau perubahan struktur menjadi stomata, rambut akar, trikoma, sel kipas, konika sel, velamen, dan lain sebagainya.

    3. Jaringan Parenkim

    Jaringan parenkim merupakan jenis jaringan yang tumbuh dari meristem dasar. Jenis jaringan yang satu ini memiliki bentuk polyhedral dengan dinding sel tipis. Sementara itu, bagian ruang antar selnya cukup besar.

    Jaringan parenkim di dalam tumbuhan juga dikenal dengan istilah lainny, yaitu sebagai jaringan dasar. Hal tersebut karena jaringan parenkim juga memiliki fungi utama untuk mengisi ruang-ruang yang ada di antara jaringan-jaringan tubuh tumbuhan.

    Fungsi jaringan parenkim cukup beragam dan bahkan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi atau kegunaannya, yaitu:

    • Parenkim penimbun, penyimpanan bahan makanan
    • Parenkim transportasi
    • Parenkim asimilasi, pembuatan zat makanan
    • Parenkim penyimpanan udara (aerenkim)
    • Parenkim penyimpanan air
    • Parenkim fotosintesis (klorenkim)

    Selain itu, jaringan parenkim juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Misalnya, parenkim lipatan, parenkim palisade, parenkim bintang, dan parenkim bunga karang.

    4. Jaringan Kolenkim

    Jaringan tumbuhan juga memiliki jaringan kolenkim di dalam tubuhnya. Fungsi jenis jaringan yang satu ini adalah sebagai jaringan penyokong atau penunjang tubuh tumbuhan. Ciri utamanya adalah mengalami penebalan yang tidak merata.

    Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dan tidak memiliki ruang antar sel. Tumbuhan dapat membungkuk karena jaringan kolenkim bersifat fleksibel dengan memiliki kekuatan tarik. Jenis jaringan ini juga membuat tanaman tumbuh memanjang.

    Fungsi lainnya dari jaringan kolenkim adalah bekerja sama dengan kloroplas, sehingga tanaman dapat melakukan proses fotosintesis.

    5. Jaringan Sklerenkim

    Selain kolenkim, jaringan sklerenkim juga termasuk bagian yang memiliki fungsi sebagai penyokong atau penunjang tubuh tumbuhan. Jenis jaringan yang satu ini juga mengalami penebalan pada dinding sel.

    Selain itu, dinding selnya juga sangat kuat, tebal, dan memiliki kandungan lignin. Senyawa inilah yang membuat sel-sel jaringan skerenkim kuat.

    Berbeda dengan kolenkim, sel-sel pada jaringan skerenkim umumnya merupakan sel-sel mati. Di dalamnya tidak terdapat sitoplasma maupun nukleus.

    Pada umumnya, jaringan skerenkim dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

    • Serabut atau Serat

    Jenis jaringan sklerenkim yang memiliki sel-sel panjang dan bergerombol. Sel-sel tersebut membentuk anyaman atau pita. Contoh dari jaringan sklerenki dengan sel serabut adalah pelepah daun pisang.

    • Sel Batu atau Sklereid

    Jenis jaringan sklerenkima yang memiliki bentuk sel membulat dan dinding selnya mengalami penebalan. Contoh jaringan sklerenkim dengan sel batu adalah kulit biji beras, tempurung kelapa, dan lainnya.

    6. Jaringan Pengangkut

    Struktur jaringan lainnya berupa jaringan pengangkut. Seperti namanya, jenis jaringan yang dimiliki tumbuhan ini memiliki fungsi dan tugas dalam membantu proses pengangkutan zat-zat di dalam tubuh tumbuhan. Terdapat dua jenis jaringan pengangkut berupa pembuluh xilem dan juga pembuluh floem.

    Keduanya memiliki letak bersebelahan dan fungsinya pun saling berhubungan. Fungsi utama dari pembuluh xilem adalah mengangkut air maupun garam mineral dari dalam akar hingga menuju ke daun tumbuhan.

    Sementara itu, pembuluh floem yang dimiliki tumbuhan memiliki fungsi untuk mengangkut semua zat hasil fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Zat-zat hasil fotosintesis tersebut akan diangkut dan disebarkan ke seluruh bagian tubuh dari tumbuhan.

    Jaringan tumbuhan memiliki tugas utama untuk membantu tumbuhan tumbuh dan berkembang. Terdapat enam jenis jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan, yaitu jaringan meristematik, epidermis, parenkim, kolenkim, pengangkut, dan juga sklerenkim.

    Baca Juga: