Category: Agama

  • Mukjizat Nabi Zulkifli: Allah Angkat Jadi Raja Yang Sabar

    Mukjizat Nabi Zulkifli: Allah Angkat Jadi Raja Yang Sabar

    Mukjizat Nabi Zulkifli – Nabi Zulkifli adalah salah satu dari 25 nabi dan rosul yang wajib diimani dalam agama Islam. Dalam kisahnya Nabi Zulkifli disebutkan sebagai nabi yang diutus kepada Bani Israil (bangsa Israel) untuk mengajak mereka kembali kepada jalan yang benar dan menegakkan keadilan.

    Dalam perjalanan kisah dakwah yang diperintahkan Allah SWT tidak semuanya berjaland engan lancar dan aman. Banyak kaum pada masa itu tidak senang bahkan membangkang ajaran Nabi Zulkifli.

    Meskipun demikian Ia terus tetap sabar dan tabah dalam menjalankan amanah dakwah sebagai nabi dan Rosul.

    Mukjizat Nabi Zulkifli Yang Populer Dikalangan Ummat Islam

    Mukjizat Nabi Zulkifli Yang Populer Dikalangan Ummat Islam

    Seperti nabi-nabi lain dalam agama Islam, Nabi Zulkifli juga diberikan mukjizat (keajaiban) oleh Allah sebagai bukti kebenaran dan kekuasaan kenabian mereka.

    Akan tetapi dalam sumber-sumber Islam, tidak banyak informasi yang diketahui tentang mukjizat yang diberikan kepada Nabi Zulkifli.

    Secara umum, mukjizat diberikan kepada para nabi dan rasul sebagai tanda bukti kebenaran dan kenabian yang telah di amanahkan dan untuk membantu dalam menyampaikan dakwah.

    Nabi Zulkifli memberikan pemahaman dan kekuatan bagi para kaumnya untuk mengikuti jalan yang benar dan menjalani hidup dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

    Untuk lebih jelasnya simak beberapa mukjizat Nabi Zulkifli hanya di balitteknologikaret.co.id

    Memiliki Sifat Penyabar

    Memiliki Sifat Penyabar

    Mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Zulkifli salah satunya adalah memiliki sifat penyabar (sabar) dalam beberapa riwayat Islam, Nabi Zulkifli merupakan sosok yang memiliki sifat kesabaran yang tinggi.

    Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 86: “Dan Ishak dan Ya’qub, dan Kami memberi petunjuk kepadanya (Zulkifli) dan Nuh dahulu telah Kami beri petunjuk; dan di antara keturunan mereka ada orang yang benar-benar berbuat baik dan ada pula yang nyata-nyata menyimpang dari jalan yang lurus.”

    Sekilas kisahnya yang tertulis dalam tafsir Al-Qurtubi, dikatakan bahwa Nabi Zulkifli dikenal sebagai seorang nabi yang sabar dan tidak mudah putus asa.

    Untuk menghadapi cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah, Nabi Zulkifli dihadapkan pada tugas berat untuk mengajak Bani Israil kembali kepada jalan yang benar dan menegakkan keadilan.

    Akan tetapi meskipun tugasnya sulit dan penuh dengan tantangan, Nabi Zulkifli tetap sabar dan tidak pernah meragukan kekuasaan dan kebijaksanaan Allah SWT.

    Bukti nyata nabi Zulkifli memiliki sifat penyabar yakni diabadikan dalam AL-Qur’an surat Al-Anbiya’ : 85.

    Allah SWT berfirman :

    وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ

    Wa ismā‘īla wa idrīsa wa żal-kifl(i), kullum minaṣ-ṣābirīn(a).

    Artinya :

    (Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar.

    Doanya Mustajab

    Mukjizat Nabi Zulkifli selanjutnya adalah memiliki keistimewaan bahwa doanya selalu mustajab (dikabulkan) oleh Allah SWT.

    Sebagai nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT, Nabi Zulkifli tentunya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah SWT.

    Tentunya selalu berusaha untuk memperkuat hubungan tersebut melalui doa dan ibadah yang tulus, karena Allah SWT menjanjikan bahwa Dia dekat dengan hamba yang berdoa kepada-Nya dengan ikhlas.

    Terkait doa hamba yang berdoa kepada Allah SWT dengan ikhlas akan dikabulkan apa yang menjadi hajat dan keinginnanya.

    Allah SWT mengabarkan hal demikian dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh : 186.

    وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

    Wa iżā sa’alaka ‘ibādī ‘annī fa innī qarīb(un), ujību da‘watad-dā‘i iżā da‘ān(i), falyastajībū lī walyu’minū bī la‘allahum yarsyudūn(a).

    Artinya :

    Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

    Allah Angkat Menjadi Raja

    Sekilas kisahnya dalam sebuah negeri yang memiliki seorang Raja namun Ia sudah tua dan menurut beliau tidak ada ahli keluarganya yang dapat melanjutkan tahta kerajaan tersebut.

    Kemudian sang Raja bertanya kepada rakyatnya, “Adakah yang mampu menjalankan puasa disiang hari kemudian malam harinya beribadah lalu ia dapat menundukkan amarahnya” 

    Jika memang ada maka semua tahta kekuasaan dalam kerajaan ini akan aku pindah alihkan kepada yang sanggup dengan ujian yang diberikan.

    Dalam kisah tersebut sang Raja bertanya hingga dua kali dengan pertanyaan yang sama, tidak lama kemudian ada satu Rakyatnya yang berdiri bernama “Al-Basyar”. Ia berkata saya mampu sang Raja.

    Setelah itu semua tahta kekuasaan dalam kerajaan diserahkan kepada Al-Basyar yang kemudian dilantik dengan diberikan Nama “Zulkifli”.

    Dalam perjalanan mengemban amanah menggantikan sang Raja Nabi Zulkifli sangat bijak, adil sehingga daerah tersebut makmur.

    Namun, dalam Al-Quran terdapat kisah tentang Nabi Zulkifli (disebutkan dalam bahasa Arab sebagai “Dzul Kifli”) yang diberikan kebijaksanaan oleh Allah SWT. Kisah ini disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 84, yang berbunyi:

    “Dan (kami telah mengutus) Dzul Kifli (yang telah kami beri) hikmah, (dan dia berkata): ‘Maka berbuat baiklah kamu (kepada sesama), sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.”

    Diberi Predikat Nabi Yang Saleh

    Meskipun pada dasarnya semua nabi dan Rosul yang Allah angkat dan diberikan amanah untuk berdakwah adalah orang-orang yang sholih.

    Akan tetapi tidak semuanya disebutkan dalam Al-Qur’an kesalehannya, berbeda dengan Nabi Zulkifli Allah SWT langsung yang memberikan predikat saleh kepadanya.

    Sehingga banyak riwayat yang mengatakan bahwa salah satu mukjizat Nabi Zulkifli adalah kesalehannya dalam melaksanakan dakwah.

    Terkait mukjizat kesalehan nabi Zulkifli Allah SWT menuliskan dalam Al-Qur’an surat Al-An’am : 85.

    وَزَكَرِيَّا وَيَحْيٰى وَعِيْسٰى وَاِلْيَاسَۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَۙ

    Wa zakariyyā wa yaḥyā wa ‘īsā wa ilyās(a), kullum minaṣ-ṣāliḥīn(a).

    Artinya :

    (Demikian juga kepada) Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh.

    Sekilas Kisah Nabi Zulkifli As

    Nabi Zulkifli adalah seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama yang benar dan memperbaiki kehidupan manusia di masa itu. Dalam riwayatnya Nabi Zulkifli merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim AS.

    Nabi Zulkifli tinggal di suatu tempat yang tidak terlalu jauh dari Yerusalem, Ia hidup pada masa yang sulit, di mana banyak orang yang melakukan perbuatan dosa dan maksiat.

    Akan tetapi Nabi Zulkifli tetap berusaha untuk mengajak manusia agar kembali kepada Allah SWT dengan cara berdakwah dan mengajarkan ajaran-ajaran agama yang benar.

    Salah satu mukjizat Nabi Zulkifli yang terkenal adalah kebijaksanaannya dalam memecahkan masalah dan memberikan nasihat kepada orang-orang yang membutuhkan. Nabi Zulkifli dikenal sebagai orang yang bijak dan penuh kasih sayang kepada sesama.

    Diriwayatkan masa hidupnya Nabi Zulkifli yakni selama lebih dari 700 tahun, akan tetapi, tidak begitu jelas apakah beliau hidup dalam satu masa atau terbagi dalam beberapa periode.

    Walallahu A’lam….

    Baca Juga :

  • Doa Tahajud Sesuai Sunnah dalam Arab dan Artinya (Lengkap)

    Doa Tahajud Sesuai Sunnah dalam Arab dan Artinya (Lengkap)

    Doa sholat tahajud – Salah satu ibadah atau amalan terbaik untuk seorang muslim adalah sholat tahajud. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga sebaiknya dilengkapi dengan dzikir dan doa tahajud untuk menyempurnakannya.

    Nabi Muhammad bahkan menganjurkan umatnya untuk membaca doa setelah melaksanakan sholat tersebut. Doa tersebut dipercaya bisa membuat keinginan siapapun yang mengamalkannya semakin diijabah oleh Allah SWT.

    Niat Sholat Tahajud

    Niat Sholat Tahajud

    Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilaksanakan pada waktu sepertiga malam. Meskipun merupakan ibadah sunnah, tetapi memiliki banyak keistimewaan dan Allah SWT akan mengabulkan doa hamba yang mengamalkannya.

    Bahkan seruan untuk ibadah ini sudah tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 79:

    وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدَبِهِ نَا فِلَةً لَكَ عَسَى اَنْ يَبْعَسَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا

    Dan pada sebagian malam, maka kerjakanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

    Jika ingin memulai ibadah sunnah ini, terlebih dahulu niatkan dalam hati. Tentukan juga mengenai jumlah rakaat yang dipilih untuk melaksanakannya. Sedangkan untuk niat sholat tahajud yakni sebagai berikut ini:

    أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala

    Waktu Sholat Tahajud

    Waktu Sholat Tahajud

    Waktu sholat tahajud bisa dibilang cukup panjang, dimana batas waktunya setelah sholat Isya’ hingga menjelang subuh. Namun seseorang yang ingin menjalankan ibadah ini sebaiknya tidur terlebih dahulu.

    Terdapat 3 waktu yang bisa dipilih untuk sholat tahajud, Rasulullah pun pernah melakukannya di ketiga waktu tersebut. Untuk waktu yang dimaksud tersebut yaitu seperti berikut ini;

    1. Waktu Sepertiga Malam Pertama

    Ibadah sunnah tahajud dapat dikerjakan di sepertiga malam yang pertama, yaitu setelah Isya’ (sekitar jam 7) sampai jam 22.00.  Waktu ini bisa dijadikan pilihan bagi yang ingin menunaikan sholat tahajud tapi tidak terlalu malam.

    2. Waktu Sepertiga Malam Kedua

    Waktu sepertiga malam kedua dilakukan dalam rentang waktu mulai jam 23.00 hingga 01.00. Pelaksanaan waktu tahajud ini bisa dibilang cukup berat karena kebanyakan orang masih tertidur pulas. Namun hal tersebut tak akan jadi masalah bagi yang memiliki hajat tertentu.

    3. Sepertiga Malam Terakhir

    Seperti malam terakhir merupakan waktu paling yang utama untuk sholat tahajud. Waktunya berkisar antara jam 01.000 hingga menjelang sholat subuh. Dalam waktu inilah, Allah SWT akan mengabulkan segala doa dan memberi ampunan kepada hambanya yang melaksanakan sholat tahajud di waktu sepertiga malam terakhir.

    Hal tersebut sudah sesuaikan dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

    يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

    Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.”

    Tata Cara Menjalankan Ibadah Sholat Tahajud

    Tata Cara Menjalankan Ibadah Sholat Tahajud

    Ibadah sholat sunnah ini dilakukan dalam dua rakaat dengan satu salam. Jika ingin lebih banyak maka dapat disesuaikan dengan kelipatannya karena jumlah rakaatnya tak terbatas.

    Namun berdasarkan HR. Bukhari, Nabi Muhammad SAW tidak pernah melaksanakan sholat tahajud dengan jumlah lebih dari 11 rakaat. Adapun untuk tata caranya yang dapat diikuti dengan mudah, yaitu:

    • Baca terlebih dahulu niat sholat tahajud seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.
    • Setelah membaca niat, maka ucapkan takbiratul ihram yakni Allahhu Akbar.
    • Lanjutkan dengan membaca doa iftitah.
    • Membaca al-Fatihah yang kemudian diikuti dengan surah pendek seperti Al-Kafirun.
    • Melakukan gerakan ruku, i’tidal, dan sujud pertama dengan tumaninah. Lanjutkan dengan duduk diantara dua sujud, kemudian diikuti dengan sujud kedua layaknya sholat fardhu.
    • Duduk akhir dan membaca Tahiyat atau Tasyahud akhir.
    • Membaca salam dengan menengok ke kanan kemudian ke kiri, sampai wajah bagian samping terlihat di belakang.

    Doa Tahajud dan Artinya

    "</p

    Jika Anda melaksanakan ibadah sholat tahajud di waktu sepertiga malam pertama ataupun kedua, tentu cukup lama untuk menunggu subuh. Maka dari itu, bisa pergi kembali tidur dengan membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-falaq, dan An-Nas.

    Namun jika dikerjakan di waktu sepertiga malam yang terakhir, maka bisa memperbanyak zikir ataupun berdoa sambil menanti adzan subuh. Berdoalah untuk mencurahkan segala macam masalah ataupun hajat yang sudah lama dinantikan selama ini.

    Berikut ini adalah doa tahajud dan terjemahan yang bisa dibaca setelah sholat tahajud :

    اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

    Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar.”“Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.”“Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

    Keutamaan Menjalankan Sholat Tahajud

    Keutamaan Menjalankan Sholat Tahajud

    Sholat tahajud memiliki banyak keistimewaan, kenikmatan, kebaikan dan kedamaian cukup tinggi bagi seseorang yang melaksanakannya. Maka dari itu, sempatkan waktu untuk berserah diri dan memohon ampun kepada Allah SWT.

    Jika dikerjakan secara istiqomah, maka ada banyak sekali keutamaan yang bisa diperoleh. Keutamaan tersebut beberapa diantaranya yaitu:

    1. Dikabulkannya Doa-Doa yang Dipanjatkan

    Seperti yang sudah disinggung, bahwa ibadah shalat tahajud akan lebih tepat jika dilakukan di sepertiga malam terakhir. Suasana dalam rentang waktu ini tentu sangat hening sehingga seorang muslim bisa semakin khusyu saat memanjatkan doa.

    Di saat orang lain sedang tertidur pulas, Anda justru merayu Allah melalui shalat sunnah. Waktu inilah malaikat juga ikut serta untuk meng-Amiinkan segala doa yang bisa dipanjatkan hingga menembus pintu langit.

    2. Sebagai Penghapus Dosa

    Setiap muslim di dunia ini sudah pasti ingin menjalankan kehidupan dengan penuh kebaikan dan membawa bekal berupa alam sholeh. Tapi tak dapat dipungkiri kalau pernah melakukan dosa kecil maupun besar tanpa sadar.

    Maka dari itu, jangan sampai berhenti untuk melakukan berbagai amalan supaya segala macam dosa bisa terhapus. Salah satu amalan paling mulia yaitu dengan menunaikan ibadah sholat tahajud.

    Keutamaan sholat tahajud ini merupakan sabda Rasulullah seperti berikut ini:

    Sholat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit.” (HR Tirmidzi)

    3. Jembatan Bagi Muslim untuk Masuk Surga

    Keutamaan sholat tahajud lainnya bagi seorang muslim yaitu sebagai jembatan untuk masuk surga. Allah SWT sudah menjanjikan surga untuk semua hamba yang selalu taat kepada-Nya. Begitu sebaliknya, Allah menjanjikan neraka untuk menghukum hamba yang telah durhaka dan tidak menjalankan perintahnya.

    Selain itu, Allah juga menunjukkan banyak cara kepada hambanya untuk bisa mencapai surga. Cara yang cukup mudah adalah dengan menunaikan ibadah sholat tahajud dengan niat yang tulus.

    Sesuai dengan riwayat Abdulah bin Salam RA, bahwa Rasullulllah SAW pernah menyampaikan tentang keutamaan sholat tahajud:

    يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا اْلأَرْحَـامَ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ.

    “Wahai sekalian manusia, sebarluaskanlah ucapan salam, berikanlah makanan dan sholatlah kamu pada malam sewaktu manusia sedang tidur: niscaya kamu sekalian akan masuk surga dengan selamat”. (HR Tirmidzi).

    4. Amalan Sunah yang Meringankan

    Sebuah surah dalam Al-Qur’an yaitu Az-Zariyat ayat 15 sampai 18 juga pernah menyebutkan tentang keajaiban sholat malam ini. Seorang hamba yang senantiasa melaksanakan sholat tahajud, insyaAllah akan merasakan kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah SWT ketika berada di akhirat.

    Sedangkan untuk detail dari ayat tersebut berbunyi seperti berikut ini:

    Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah SWT berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Az Zariyat: 15-18)

    5. Menciptakan Sifat Rendah Hati

    Allah SWT menyebutkan bahwa keutamaan dari hamba yang rutin melakukan tahajud yaitu selalu mempunyai sifat rendah hati. Bahkan meskipun ada orang jahat yang mengganggu, mereka hanya akan mengucapkan kata-kata yang baik dan tidak membalas dengan perilaku buruk.

    Sifat rendah hati ini juga akan menghindar perilaku tercela seperti sombong dan lain sebagainya. Sehingga sudah pasti akan menjalankan kehidupan dengan penuh ketentraman dan ketenangan.

    “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.”  (Al-Furqan 25: 63-64)

    6. Mendapat Tempat Terpuji dan Kemuliaan

    Keutamaan yang terakhir yaitu mendapat tempat terpuji dan kemuliaan di sisi Allah. Bagi siapapun yang menunaikan tahajud dengan penuh keikhlasan dan mengharapkan ridha Ilahi, maka Allah akan mengangkatnya ke tempat terpuji.

    Mengingat keistimewaan dari ibadah sunnah ini, alangkah baiknya jika melengkapinya dengan membaca doa sholat tahajud. Selain itu, pahami juga setiap makna yang terkandung dalam doa tersebut untuk menambah khusyu saat menjalankannya.

     

    Cek Juga :

  • 5 Mukjizat Nabi Musa, Tidak Hanya Merubah Tongkat Jadi Ular

    5 Mukjizat Nabi Musa, Tidak Hanya Merubah Tongkat Jadi Ular

    Mukjizat Nabi Musa – Nabi Musa As adalah salah satu dari 25 nabi dan Rosul yang mendapatkan wahyu untuk diri sendiri dan wajib disampaikan kepada kaumnya.

    Musa As dilahirkan pada zaman Firaun dan ditemukan oleh istrinya di tepi sungai Nil, Ia dibesarkan sebagai putra Firaun.

    Dalam kisahnya Allah SWT mengutus Musa As untuk menjadi nabi dan membawa umat Bani Israel dari perbudakan di Mesir.

    Dengan kekuatan dan mukjizat dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Musa untuk membantu tugasnya, seperti tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan tangan yang menjadi putih.

    Mukjizat Nabi Musa Yang Populer Dalam Al-Qur’an

    Mukjizat Nabi Musa Yang Populer Dalam Al-Qur'an

    Mukjizat adalah suatu peristiwa atau kejadian yang di luar batas kemampuan manusia, yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.

    Mukjizat yang diberikan kepada nabi Musa As, seperti yang terdapat dalam Al-Quran dan kitab suci lainnya, adalah bukti kebenaran misinya sebagai utusan Allah SWT.

    Mukjizat yang paling terkenal dari Nabi Musa As adalah tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan kembali menjadi tongkat, serta tangan yang bisa menjadi putih.

    Selain itu, Nabi Musa As juga diberikan kekuatan untuk mengadakan berbagai mukjizat lainnya, seperti membelah lautan dan mengeluarkan mata air dari batu.

    Selengkapnya penulis akan merangkum beberapa mukjizat Nabi Musa dalam sebuah artikel hanya di balitteknologikaret.co.id.

    Mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan

    Mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan

    Mukjizat Nabi Musa As membelah laut Merah menjadi salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah agama Islam hingga sampai dengan saat ini.

    Di dalam Al-Quran dikisahkan setelah mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, Nabi Musa As dan para pengikutnya dikejar oleh pasukan Firaun yang ingin mengejar mereka kembali ke Mesir.

    Ketika mereka sampai di tepi laut Merah, Nabi Musa As meminta bantuan Allah SWT untuk menyelamatkan mereka.

    Kemudian, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As untuk memukul tongkatnya di laut, dan lautpun terbelah menjadi dua sehingga jalan terbuka bagi Bani Israel untuk melewati laut.

    Kisah mukjizat Nabi Musa Membelah Lautan tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuara : 63.

    Allah SWT berfirman :

    فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ

    Fa auḥainā ilā mūsā aniḍrib bi‘aṣākal-baḥr(a), fanfalaqa fa kāna kullu firqin kaṭ-ṭaudil ‘aẓīm(i).

    Artinya :

    Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar. (Asy-Syuara :63)

    Tongkat Yang Bisa Berubah Menjadi Ular

    Menurut kisah dalam Al-Quran, ketika Nabi Musa As bertemu dengan Firaun, para penyihir Firaun menantang Nabi Musa As untuk menghadapi mereka dalam suatu perlombaan sihir.

    Mereka melemparkan tongkat-tongkat dan membuatnya bergerak seperti ular, akan tetapi Nabi Musa As melemparkan tongkatnya ke tanah.

    Kemudian tongkat itu berubah menjadi ular yang jauh lebih besar dari tongkat-tongkat para penyihir Firaun, walhasil ular dari tongkat nabi Musa menelan semua tongkat-tongkat para penyihir Firaun dan menang.

    Kisah mukjizat tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Qosos ayat : 31.

    Allah SWT berfirman :

    وَاَنْ اَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰىٓ اَقْبِلْ وَلَا تَخَفْۗ اِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِيْنَ

    Wa alqi ‘aṣāk(a), falammā ra’āhā tahtazzu ka’annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu‘aqqib, yā mūsā aqbil wa lā takhaf, innaka minal-āminīn(a).

    Artinya :

    Lemparkanlah tongkatmu!” Maka, ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular kecil yang gesit, dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman,) “Wahai Musa, kemarilah dan jangan takut! Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang aman. (Q.S. Al-Qosos : 31)

    Tangan Yang Menjadi Putih

    Mukjizat tangan yang menjadi putih ini terjadi ketika Nabi Musa As melakukan dakwah kepada Firaun untuk mengakui kebesaran Allah SWT dan menerima risalah Nabi Musa As.

    Akan tetapi Firaun menolak seruan tersebut dan menantang Nabi Musa As untuk menunjukkan bukti kebenaran dakwahnya.

    Dalam kisahnya Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa As dalam bentuk tangan yang menjadi putih. Tangan Nabi Musa As yang tadinya berwarna hitam karena terbakar sinar matahari, berubah menjadi putih bercahaya.

    Kisah mukjizat nabi Musa tangan yang mejadi putih tercantum didalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat : 108.

    Allah SWT berfirman :

    وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ

    Wa naza‘a yadahū fa iżā hiya baiḍā’u lin-nāẓirīn(a).

    Artinya :

    Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya). (Q.S. Al-A’raf ayat : 108)

    Mengeluarkan Air Dari Batu

    Mukjizat nabi musa yang diabadikan dalam Al-Qur’an selanjutnya adalah, ketika Nabi Musa As dan kaumnya berada dalam perjalanan di padang pasir.

    Mereka mengalami kesulitan mendapatkan air untuk minum, kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As untuk memukul batu besar dengan tongkatnya.

    Setelah dipukul, tiba-tiba batu tersebut mengeluarkan air yang melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh kaum Nabi Musa As.

    Mukjizat Nabi Musa mengeluarkan air dari batu tersebut diatas tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh : 60.

    Allah SWT berfirman :

    ۞ وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ

    Wa iżistasqā mūsā liqaumihī faqulnaḍrib bi‘aṣākal-ḥajar(a), fanfajarat minhuṡnatā ‘asyrata ‘ainā(n), qad ‘alima kullu unāsim masyrabahum, kulū wasyrabū mir rizqillāhi wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).

    Artinya :

    (Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.

    Dapat Berbicara Langsung Dengan Allah SWT

    Sekilas kisahnya adalah ketika Nabi Musa AS memohon agar Allah SWT menampakkan diri-Nya kepadanya. Akan tetapi, Allah SWT menjawab bahwa tidak seorang pun yang dapat melihat-Nya secara langsung.

    Sebagai gantinya, Allah SWT memberikan Musa AS sebuah tanda kebesaran-Nya dengan menampakkan diri-Nya di gunung.

    Seketika gunung itu hancur berkeping-keping Nabi Musa AS merasa takut dan jatuh pingsan. Akan tetapi setelah sadar, ia merasa takjub dengan kebesaran Allah SWT dan bertaubat kepada-Nya.

    Kisah nabi Musa memohon agar Allah Menampakkan dirinya diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf : 143.

    Allah SWT berfirman :

    وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ

    Wa lammā jā’a mūsā limīqātinā wa kallamahū rabbuh(ū), qāla rabbi arinī anẓur ilaik(a), qāla lan tarānī wa lākininẓur ilal-jabali fa inistaqarra makānahū fa saufa tarānī, falammā tajallā rabbuhū lil-jabali ja‘alahū dakkaw wa kharra mūsā ṣa‘iqā(n), falammā afāqa qāla subḥānaka tubtu ilaika wa ana awwalul-mu’minīn(a).

    Artinya :

    Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu,) gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Maha Suci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

    Penutup

    Demikianlah ringkasan terkait mukjizat Nabi Musa As yang penulis sampaikan dalam artikel, semoga dapat bermanfaat. Untuk menambah wawasan sejarah sehingga bertambahnya keimanan kepada para Nabi dan Rosul. Wallahu A’lam…

    Baca Juga :

  • Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar dan Meminta Keturunan Sholih

    Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar dan Meminta Keturunan Sholih

    Doa Nabi Ibrahim – Nabi Ibrahim adalah salah satu nabi yang diakui dan dimuliakan dalam agama Islam, dikenal sebagai ayah para nabi karena keturunannya menjadi nabi-nabi terkenal seperti Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.

    Selain daripada itu dalam agama Islam Nabi Ibrahim dikenal sebagai “Khalilullah” atau “Sahabat Allah”, karena kesetiaannya kepada Allah SWT. Kisah hidup Nabi Ibrahim diabadikan dalam Al-Quran, dan ia dianggap sebagai teladan bagi umat Islam dalam menjalankan ajaran Islam.

    Ketika Nabi Ibrahim berusia sekitar 30 tahun, Allah SWT berkalam kepadanya dan meminta agar ia meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah hanya Allah SWT. Nabi Ibrahim kemudian mengajarkan agama tauhid kepada masyarakat sekitar, namun tidak semua orang mau mengikutinya.

    Beberapa Bacaan Doa Nabi Ibrahim Yang Populer

    Beberapa Bacaan Doa Nabi Ibrahim Yang Populer

    Dalam perjalanannya, Nabi Ibrahim harus menghadapi berbagai ujian yang sangat berat, termasuk diperintahkan untuk mengorbankan putranya sendiri, Nabi Ismail. Akan tetapi pada saat yang sama Allah SWT memberikan pengganti kurban untuk Nabi Ismail sehingga putranya tetap selamat.

    Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT karena ia percaya bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa dan kekuatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

    Ia menyadari bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang memiliki kekuasaan penuh atas alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.

    Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa berdoa merupakan cara untuk mengakui kelemahan dan ketergantungan kita sebagai manusia terhadap Allah SWT serta sebagai bentuk kesetiaan dan pengabdian kepada-Nya.

    Selain itu, Nabi Ibrahim juga mengajarkan bahwa berdoa merupakan cara untuk memperkuat ikatan spiritual antara manusia dengan Allah SWT, sehingga manusia bisa merasa dekat dan bersatu dengan-Nya.

    Agar pembaca dapat mudah menemukan dan memahami beberapa bacaan doa Nabi Ibrahim yang populer hingga saat ini, maka simak rangkumannya di balitteknologikaret.co.id.

    Doa Nabi Ibrahim Untuk Jodoh

    Sekilas kisah perjalanan hidup Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam cerita dibeberapa agama, terdapat kisah tentang pencarian jodohnya untuk putranya yakni Nabi Ismail.

    Nabi Ibrahim meminta agar Allah SWT memberikan jodoh yang baik untuk Nabi Ismail, dalam perjalannya. Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa ia akan menikahi seorang wanita bernama Qatrah yang berasal dari suku Juhaiman.

    Pada saat datangnya waktu dewasa Nabi Ibrahim mengirimkan seorang utusan untuk mencari Qatrah yang akan dijodohkan kepda Nabi Ismail. Setelah berhasil menemukannya, utusan tersebut memberitahu bahwa Nabi Ismail telah dipilih oleh Allah SWT sebagai jodohnya.

    Adapun bacaan doa Nabi Ibrahim untuk jodoh adalah seperti dibawah ini :

    رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

    Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa

    Artinya :

    Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

    Doa tersebut diatas termaktub didalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 74, termasuk doa yang populer dikalangan ummat islam untuk dibaca mohon didatangkan jodoh dan sebagai doa Nabi Ibrahim meminta keturunan.

    Doa Nabi Ibrahim Minta Rezeki

    Meskipun pada dasarnya dalam kisah Nabi Ibrahim tidak ada secara khusus meminta rezeki kepada Allah SWT. Akan tetapi ada beberapa ayat yang menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim meminta keberkahan terhadap negeri agar aman dan tidak menyembah berhala.

    Adapun bacaan doa Nabi Ibrahim yang tertulis didalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 35 sebagai berikut :

    وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ

    Wa iż qaala ibraahiimu rabbij‘al haażal balada aaminaw wajnubnii wa baniyya an na‘budal-aṣnaama.

    Artinya :

    (Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.

    Doa Nabi Ibrahim Untuk Anaknya

    Dalam Al-Quran, terdapat kisah tentang doa Nabi Ibrahim untuk anaknya yang hingga saat ini doa tersebut diamalkan dan dibaca oleh ummat islam. Dalam kisah tersebut, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan keturunan yang baik dan shaleh kepada dirinya dan keluarganya.

    Kemudian, Allah SWT memberikan kabar baik bahwa doa Nabi Ibrahim akan dikabulkan dan memberikan janji bahwa keturunan Nabi Ibrahim akan terus berlanjut hingga generasi selanjutnya.

    Doa Nabi Ibrahim juga menunjukkan bahwa pentingnya memiliki keturunan yang baik dan shaleh, yang bisa meneruskan perjuangan dalam hal kebaikan di dunia ini.

    Adapun bacaan doa Nabi Ibrahim Untuk Anaknya dapat dilihat dibawah ini :

    رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

    “Rabbi hab li minas-saalihiin.”

    Artinya :

    “Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.”

    Bacaan doa tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat  As Shaffat ayat 100, yang oleh kebanyakan ummat muslim. Dijadikan sebagai doa atau amalan untuk meminta keturunan sholih/sholihah serta doa Nabi Ibrahim agar anak rajin sholat

    Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar

    Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar

    Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim pernah dicoba dengan dijatuhi hukuman pembakaran oleh kaum Namrud, karena menentang penyembahan berhala dan mengajak manusia untuk beriman hanya kepada Allah SWT.

    Nabi Ibrahim dicampakkan ke dalam kobaran api yang sangat besar, akan tetapi mukjizat Allah SWT terjadi ketika api tersebut membesar dan terlihat membahayakan bagi siapa pun yang ingin mendekatinya. Kemudian, Allah SWT memerintahkan api tersebut untuk menjadi sejuk dan aman bagi Nabi Ibrahim.

    Setelah api padam kayu yang dibuat bahan bakar habis menjadi abu dan arang sehingga menurut kaum namrud pasti Nabi Ibrahim hangus terbakar dan tidak tersisa. Namun seketika mata orang-orang yang melihat kejadian itu terbelalak karena Nabi Ibrahim masih hidup san tidak terbakar sedikitpun.

    Adapun bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar adalah seperti dibawah ini :

    Qulna ya nauru kuuni bardan wasalaaman ‘ala ibroohima.

    Artinya :

    “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”

    Kisah doa tersebut diatas diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 68 – 70 Allah SWT berfirman :

    قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ # قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ # وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ

    Qaaluu ḥarriquuhu wanṣuruu aalihatakum in kuntum faa‘iliina, Qulnaa yaa naaru kuunii bardaw wa salaaman ‘alaa ibraahiima, Wa araaduu bihii kaidan fa ja‘alnaahumul akhsariina.

    Artinya :

    Mereka berkata, “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak berbuat.” Kami (Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!”. Mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, tetapi Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi.

    Penutup

    Demikianlah himpunan beberapa doa Nabi Ibrahim yang populer dikalangan ummat muslim, semoga dapat bermanfaat untuk ummat yang seang mencari dan membutuhkan. Wallahu A’lam…

    Baca Juga :

     

  • Puasa Tasua dan Asyura: Dalil dan Hukum Melaksanakannya

    Puasa Tasua dan Asyura: Dalil dan Hukum Melaksanakannya

    Balitteknologikaret.co.id – Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram, yakni puasa Tasua dan Asyura. Puasa Tasua dan Asyura memiliki keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Apa dalil puasa Tasua dan Asyura dan hukum melaksanakanya?

    Puasa sunnah bulan Muharram ini dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Kedua puasa di bulan Muharram ini memiliki keutamaan cukup besar, meskipun hanya berlangsung selama dua hari.

    Bagi yang igin melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, namun ingin lebih dahulu tahu apa dalil dan hukumnya, bisa menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Dalil Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram

    dalil puasa tasua dan asyura

    1. Dalil Puasa Tasua pada Tanggal 9 Muharram

    Dalil 1:

    “‘Wahai Rasulullah, hari ini (10 Muharam) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.’ Lantas beliau mengatakan,’Apabila tiba tahun depan-insya Allah (jika Allah menghendaki)-kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.’ Ibnu Abbas mengatakan, ‘Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.’” (HR. Muslim no. 1134)

    Dalil 2:

    “Selisihilah orang-orang Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharam.” (Zaadul Ma’ad [II/60] oleh Ibnul Qayyim, sahih, namun diriwayatkan secara mauquf).

    1. Dalil Puasa Asyura pada Tanggal 10 Muharram

    Dalil 1:

    “Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, ‘Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?’ Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ‘Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.’ Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.’ Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1130).

    Dalil 2:

    “Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, ‘Barang siapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barang siapa yang hendak berbuka, maka berbukalah.’” (HR. Bukhari).

    Dalil 3:

    “Sesungguhnya orang-orang Jahiliah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramada, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan’.” (HR. Muslim no. 1126)

    Apa Hukum Puasa Tasua dan Asyura?

    hukum puasa tasua dan asyura

    Dilansir dari buku karya H.M. Anshary dalam buku Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid’ah, para ulama tak memiliki perbedaan pendapat tentang anjuran dan hukum berpuasa Tasua dan Asyura.

    Menurut Imam Ahmad, Imam Syafi’I, sampai Ishaq, hukum menjalankan ibadah puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah. Hal yang sama juga disebutkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr yang menukilkan beberapa pendapat ulama, yakni hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah.

    Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua

    keutamaan puasa tasua dan asyura muharram

    1. Derajatnya Satu Tingkat di Bawah Bulan Ramadhan

    Puasa yang dilakukan di bulan Muharram ini mempunyai derajat yang satu tingkat di bawah bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah SAW di dalam hadist riwayat Imam Muslim dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang berbunyi:

    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”

    1. Pelebur Dosa Selama Satu Tahun

    Barang siapa yang mengerjakan ibadah puasa di 10 Muharram atau puasa Ayura, maka dosanya selama satu tahun ke belakang akan diampuni dan dilebur. Hal ini sebagaimana hadist riwayat Imam Muslim yang berbunyi:

    “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.”

    1. Satu Hari Setara dengan 30 Hari Puasa

    Puasa Tasua dan Asyura adalah puasa yang dilakukan pada bulan Muharram. Puasa yang dilakukan di bulan Muharram ini akan disetarakan dengan pahala puasa selama 30 hari penuh. Hal ini sebagaimana hadist riwayat at-Thabarani di dalam al-Mu’jamus Shaghir, di mana hadistnya Gharib akan tetapi sanadnya tak bermasalah, yang berbunyi:

    “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.”

    1. Pembeda Umat Islam dengan Yahudi

    Puasa Tasua dan Asyura menjadi pembeda umat Islam dengan Yahudi, di mana sama-sama berpuasa di hari Asyura. Sehingga, dianjurkan puasa Tasua di 9 Muharram dan puasa di 11 Muharram sebagai pelengkap dari puasa Asyura di 10 Muharram. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan di dalam hadist yang berbunyi:

    “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad).

    1. Pahala Setara 10 Ribu Malaikat’

    Keutamaan puasa Tasua dan Asyura lainnya yakni pahalanya setara dengan 10 ribu malaikat yang diberikan Allah SWT ke siapapun yang melaksanakan puasa Asyura. Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam hadist yang berbunyi:

    “Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.” (HR. Muslim).

    Itulah pembahasan mengenai dalil puasa Tasua dan Asyura dan hukum melaksanakannya, lengkap dengan keutamaan puasa Tasua dan Asyura.

    Baca Juga: