Category: Agama

  • Doa Pengantin Baru Lengkap Dengan Arti & Adabnya

    Doa Pengantin Baru Lengkap Dengan Arti & Adabnya

    Balitteknologikaret.co.id – Ketika datang ke acara pernikahan, selain mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, sebaiknya juga mengucapkan doa pengantin baru. Doa ini dimaksudkan untuk mengantar sekaligus membekali kedua mempelai tersebut untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

    Tentunya, doa yang dipanjatkan haruslah doa yang berisi kebaikan. Akan tetapi, sebenarnya Nabi Muhammad SAW sendiri sudah memberikan contoh doa yang ditujukan pada sepasang pengantin. Doa ini juga memohonkan keberkahan atas kedua mempelai yang sudah melangsungkan akad nikah.

    Doa Pengantin Baru dan Doa untuk Orang yang Mengundang

    Akad nikah menjadi pintu bagi pasangan untuk mulai menjalani hidup bersama. Selepas akad nikah, maka keduanya sudah memiliki hak serta menanggung kewajiban yang harus ditunaikan agar rumah tangga berlangsung dengan sempurna.

    Terkait dengan pengantin baru dan juga orang yang mengundang ke acara pernikahn, ada dua doa yang bisa dipanjatkan sebagai berikut:

    1. Doa untuk Pengantin Baru

    "</a

    Bacaan doa untuk pengantin baru pada intinya ialah memohonkan keberkahan bagi pasangan yang baru saja resmi menikah baik saat keduanya ada dalam kondisi suka ataupun saat keduanya tengah mengalami masalah. Doa ini sudah diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW yang bunyinya sebagai berikut:

    بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

    Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130).

    Selain doa di atas, ada pula doa lainnya yang juga bisa dibaca untuk kebaikan kedua mempelai. Biasanya, tokoh-tokoh agama yang menghadiri acara pernikahan juga menambahkan doa berikut ini kepada pengantin baru:

    اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ اٰدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ سَيِّدَنَا يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ

    Artinya: “Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adama dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”

    Selain kedua di atas, ada pula doa lain yang bisa dipanjatkan sebagai berikut:

    اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هٰذَا الْعَقْدَ عَقْدًا مُبَارَكًا مَعْصُوْمًا وَأَلْقِ بَيْنَهُمَا أُلْفَةً وَقَرَارًا دَائِمًا وَلَا تَجْعَلْ بَيْنَهُمَا فِرْقَةً وَفِرَارًا وَخِصَامًا وَاكْفِهِمَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ

    Artinya: “Ya Allah, jadikanlah akad ini sebagai ikatan yang diberkahi dan dilindungi, tanamkan di antara keduanya kerukunan dan ketetapan yang langgeng, jangan Engkau jadikan di antara keduanya perpecahan, perpisahan dan permusuhan, dan cukupi keduanya bekal hidup di dunia dan akhirat.”

    2. Doa untuk Orang yang Mengundang ke Acara Pernikahan

    Doa untuk Orang yang Mengundang ke Acara Pernikahan

    Selain ada doa pengantin baru di atas, ada juga doa untuk orang yang mengundang ke acara pernikahan. Ini menjadi salah satu bukti bahwasanya Islam itu begitu sempurna yang mengatur setiap detail masalah kehidupan.

    Perihal adab juga sangat diperhatikan ketika seseorang diundang ke acara pernikahan. Bagi mereka yang menghadiri undangan pernikahan, disunnahkan pula untuk mendoakan orang yang sudah mengundang. Doa ini bisa diucapkan setelah selesai makan dan diantara doa tersebut sebagai berikut:

    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ، وَارْحَمْهُمْ، وَبَاِرِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ

    Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka dan berkahilah mereka pada apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka” (HR. Ahmad IV/187-188).

    Atau bisa juga menggunakan doa berikut ini:

    اَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي، وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

    Ya Allah, berikanlah makan kepada orang yang telah memberi makan kepadaku, dan berkahilah minum kepada orang yang telah memberi minum kepadaku” (HR. Muslim no. 2055).

    Kewajiban untuk Memenuhi Undangan Pernikahan

    Kewajiban untuk Memenuhi Undangan Pernikahan

    Ibnu Umar pernah menyatakan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda seperti berikut.

    Hadits ini menunjukkan bahwasanya menghadiri undangan pernikahan adalah hal yang harus dilakukan. Keharusan ini bahkan juga berlaku bagi orang yang sedang berpuasa dan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

    إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيْمَةِ فَلْيَأْتِهَا

    Artinya: “Jika salah seorang diantara kalian diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah” (HR. Bukhari no. 5173).

    Para ulama juga sudah menerangkan bahwa apabila acara tersebut merupakan walimatul ‘urusy maka wajib bagi yang diundang untuk menghadirinya. Undangan ini harus dipenuhi terutama jika yang bersangkutan tidak memiliki udzur.

    Tetapi jika orang yang diundang tadi memiliki perkara yang dapat menjadi udzur syar’I, orang tersebut boleh tidak menghadiri undangan walimatul ‘urusy. Diantara udzur syar’I yang dimaksud ialah perkara munkar. Misalnya adanya perbuatan fasik dan minuman keras dalam acara tersebut.

    Lain halnya dengan menghadiri undangan walimatul ‘urusy yang wajib, memakan hidangan yang sudah disiapkan oleh tuan rumah adalah hal yang sunnah. Selanjutnya juga disebutkan bahwa jika undangan selain walimatul ‘urusy, memenuhi undangan tersebut tidaklah wajib.

    Hanya saja jika kehadirannya diniatkan untuk menggembirakan hati saudara yang sesama muslim, maka kehadirannya tadi akan berpahala.

    Menghadiri Acara Pernikahan Tanpa Diundang

    Menghadiri Acara Pernikahan Tanpa Diundang

    Jika seseorang diundang untuk menghadiri acara pernikahan, sebelumnya sudah disampaikan bahwa wajib bagi orang tersebut untuk memenuhinya kecuali ada udzur syar’i. Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak diundang tetapi malah menghadiri acara pernikahan?

    Mengenai hal ini, dalam kitab-kitab fiqih sudah dijelaskan bahwasanya menghadiri acara tanpa adanya undangan merupakan tathafful. Adapun tathafful ini ialah bersikap layaknya anak-anak. Sedangkan keterangan dari para ulama, tathafful itu hukumnya haram.

    Dengan kata lain, menghadiri pernikahan tanpa diundangan adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Pasalnya, tindakan ini berpotensi memberatkan sekaligus menyakiti tuan rumah. Tetapi kalau memang diyakini tidak akan membuat tuan rumah keberatan, tathafful ini menjadi diperbolehkan.

    Biasanya mereka yang hadir ke acara pernikahan tanpa diundang ialah orang-orang yang memiliki hubungan kerabat, tetangga dan teman dari shohibul hajat.

    Adab Dalam Menghadiri Undangan Pernikahan

    Adab Dalam Menghadiri Undangan Pernikahan

    Pernikahan merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW yang tujuannya ialah untuk membangun rumah tangga yang harmonis serta memiliki anak-anak yang sholeh dan sholehah. Usai dilakukannya akad nikah, pasangan biasanya akan menggelar resepsi pernikahan.

    Bagi siapapun yang diundang dalam acara tersebut, sebaiknya perlu memperhatikan adab-adab dalam menghadiri undangan pernikahan sebagai berikut:

    • Datang tanpa menunda-nunda kecuali jika memang ada alasan tertentu yang dibenarkan
    • Menghadiri undangan tanpa membedakan apakah orang yang mengundang tersebut orang kaya atau orang miskin. Sebab, hal ini sebenarnya menggambarkan kesombongan dan bisa membuat orang miskin menjadi sedih dan kecewa
    • Tidak menghadiri undangan yang di dalamya terdapat unsur kemaksiatan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Ibnu Baththal menerangkan dalam Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari bahwa jika orang tersebut mendatangi undangan yang di dalamnya ada unsur kemaksiatan, ini adalah indikasi bahwa orang itu ridha ata kemungkaran tersebut. Jika orang itu mampu untuk mencegah kemungkaran yang dimaksud, sebenarnya tidak masalah juga baginya untuk datang. Tetapi jika sebaliknya, sebaiknya kembalilah pulang
    • Membaca bismillah sebelum makan
    • Mulailah makan dari bagian pinggirnya, bukan dari bagian tengahnya
    • Jangan membawa serta orang yang tidak diundang
    • Mendoakan orang yang menjadi pemilik acara walimatul urusy dengan doa seperti yang sudah disebutkan di atas
    • Tidak memenuhi undangan orang kafir. Dalam Syarh Riyadlus Sholihin sudah dijelaskan bahwa hal ini tidak disyariatkan kecuali jika dalam acara tersebut terdapat maslahat, kebaikan atau manfaat. Misalnya untuk perdamaian atau untuk mengajaknya masuk Islam. Hal ini tidak masalah sebab Nabi Muhammad SAW sendiri pernah memenuhi undangan dari orang Yahudi
    • Tidak berdandan secara berlebihan
    • Jika menerima dua undangan dalam waktu yang bersamaan, sebaiknya penuhi undangan yang datang lebih dulu walaupun tempat undangan tersebut lebih jauh. Sedangkan kepada orang yang mengundang kedua, sampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menghadiri undangannya
    • Sebaiknya jangan menjadikan alasan puasa untuk tidak datang. Orang yang berpuasa sekalipun tetap wajib menghadiri undangan. Jika sang pemilik acara senang apabila yang bersangkutan memakan hidangannya, maka orang ini diperbolehkan untuk membatalkan puasa (sunnah) yang tengah dijalankannya. Atau kalau ingin mempertahankan puasanya tersebut, sebaiknya doakan tuan rumah.
    • Sebaiknya kedatangannya diniatkan untk menghormati pemilik acara agar kehadirannya tersebut diganjar pahala oleh Allah SWT

    Anjuran untuk Menikah

    Anjuran untuk Menikah

    Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, menikah itu adalah salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, setiap muslim yang sudah memenuhi syarat untuk menikah sebaiknya tidak menunda-nunda lagi untuk melakukannya.

    Pasalnya, pernikahan ini merupakan jalan keluar yang Allah SWT berikan kepada para manusia agar kebutuhan biologisnya bisa terpenuhi secara sah. Dengan demikian, mereka bisa terhindar dari melakukan zina yang sejatinya zina itu adalah dosa besar.

    Selain itu, pernikahan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendapatkan keturunan serta ketentraman batin. Nabi Muhammad SAW sendiri juga sudah pernah menegaskan bahwa orang-orang yang membenci pernikahan bukanlah golongan beliau.

    Menghadiri undangan pernikahan memang merupakan hal yang baik. Namun ketika Anda mendapatkan undangan seperti ini, sebaiknya segera datang tepat waktu agar tuan rumah tidak gelisah dan terlalu lama menunggu.

    Jangan pula datang terlalu awal karena itu akan membuat pemilik acara menjadi terkejut terlebih lagi jika segala sesuatunya masih belum dipersiapkan. Jangan lupa juga untuk membaca doa pengantin baru di atas ya dengan harapan agar pasangan baru ini menjalani hidup bersama dengan penuh keberkahan. Wallahu a’lam.

    Simak juga berbagai artikel yang membahas seputar agama berikut ini :

  • Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah, Makmum dan Keutamaannya

    Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah, Makmum dan Keutamaannya

    Balitteknologikaret.co.id – Menjelang berakhirnya bulan puasa Ramadan, umat muslim bersiap melakukan ibadah sholat Idul Fitri. Ibadah sunnah ini dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. Berikut niat sholat Idul Fitri berjamaah, makmum, dan sendirian beserta arti dan keutamaanya.

    Sholat Idul Fitri adalah sholat sunnah yang dilakukan pada hari pertama bulan Syawal. Hukum salat Idul Fitri adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Namun jika berhalangan, tidak mendapatkan dosa.

    Pelaksanaan ibadah ini biasanya berjamaah di masjid atau lapangan. Tetapi tidak ada larangan untuk menunaikannya sendirian. Adapun sholat Idul Fitri dilakukan sebanyak dua rakaat. Tata caranya sebenarnya hampir mirip dengan ibadah sholat lain. Hanya ada beberapa perbedaan seperti niat dan jumlah takbiratul ihram saja.

    Bacaan Niat Sholat Idul Fitri

    5Menyegerakan Waktu Sholat

    Sebelum menjalani ibadah sunnah sholat Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk membaca niat sholat Idul Fitri. Niat ini menjadi hal penting karena merupakan bagian dari syarat pelaksanaan suatu ibadah, walaupun dibaca di dalam hati.

    Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah

    1. Sebagai Imam

    أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushallii sunnatan li ‘idil fitri rak’ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta’aalaa

    Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala.

    2. Niat Sholat Idul Fitri Makmum

    أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushallii sunnatan li ‘idil fitri rak’ataini makmuuman lillaahi ta’aalaa

    Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

    Niat Sholat Idul Fitri Sendirian

    اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnata li’idil fithri rak’ataini lillahi ta’ala.

    Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”

    Tata Cara Sholat Idul Fitri

    Selain bacaan niat sholat Idul Fitri, kaum muslimin juga perlu mengetahui tata cara pelaksanaan dari ibadah sholat Idul Fitri yang benar. Sebab ibadah sunnah yang satu ini memiliki perbedaan niatan hingga tata cara dengan sholat wajib yang sering dilakukan oleh umat muslim.

    Dalam melakukan sholat Idul Fitri, umat muslim bisa menjalaninya secara berjamaah maupun sendirian. Perbedaannya hanya berada di niatannya saja. Berikut ini merupakan tata cara sholat Idul Fitri.

    1. Membaca bacaan niat sholat Idul Fitri untuk imam/makmum/sendirian seperti yang sudah dijelaskan di atas
    2. Membaca takbiratul ihram
    3. Membaca doa iftitah yang berbunyi:
    4. اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
    5. Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
    6. Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.”
    7. “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.”
    8. Takbir 7x (rakat pertama) diikuti bacaan tasbih yang berbunyi:
    9. سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
    10. Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
    11. Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
    12. Membaca Al Fatihah lalu bacaan surat pendek
    13. Lakukan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya seperti salat biasa
    14. Seperti rakaat pertama, rakaat kedua juga dimulai dengan membaca takbiratul ihram kemudian takbir sebanyak 5x. Setiap kali takbir, dilanjutkan dengan bacaan tasbih seperti di rakaat pertama
    15. Baca Al Fatihah dan surat pendek
    16. Gerakan selanjutnya mirip dengan sholat pada umumnya hingga ditutup dengan salam.
    17. Disunnahkan untuk mendengarkan khutbah sebelum pulang

    Amalan yang Dianjurkan Sebelum dan Setelah Sholat Idul Fitri

    Amalan-Sunnah-sebelum-Sholat-Idul-Adha

    Terdapat beberapa amalan yang disunahkan sebelum dan setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri. Bahkan sunnah tersebut dianjurkan oleh Rasulullah. Mau tahu apa saja? Berikut ini daftar lengkapnya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

    Memperbanyak Takbir

    Memperbanyak takbir merupakan salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Bahkan, takbir ini bisa dilakukan di malam hari sebelum hari raya Idul Fitri tiba. Malam ini biasanya disebut dengan malam takbiran.

    Mandi

    Hal pertama yang dianjurkan Rasulullah dalam menyambut pelaksanaan sholat Idul Fitri adalah mandi. Diriwayatkan dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,”Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata ‘Bahwasanya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Iful Adha’.” (HR Ibnu Majah)

    Anjuran mandi ini disunnahkan agar tubuh menjadi lebih segar sehingga membangkitkan semangat untuk berangkat ke masjid dan menunaikan ibadah sholat Idul Fitri. Bahkan walaupun sholat sendirian pun tetap dianjurkan untuk mandi.

    Pakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

    Selain membersihkan diri, umat muslim juga dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik serta wewangian sebelum melakukan sholat Idul Fitri. Apalagi Idul Fitri merupakan hari kemenangan para umat muslim setelah menjalani puasa satu bulan penuh. Anjuran tersebut tertuang di dalam sebuah hadis yang artinya:

    “Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

    Selain itu, dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata yang artinya:

    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

    Akan tetapi perlu diketahui, pakaian terbaik di sini tidak harus selalu baju baju. Umat muslimin pun bisa mengenakan pakaian lamanya yang menurutnya terbaik untuk digunakan dalam merayakan hari kemenangan.

    Makan

    Rasulullah juga diketahui menyempatkan diri untuk selalu makan sebelum melakukan sholat Idul Fitri. Beliau bersabda yang berarti:

    “Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia sholat dulu.” (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahamd).

    Adapun makan sebelum sholat Idul Fitri ini bertujuan agar tubuh kaum muslimin bisa tampil prima ketika menjalani sholat. Sehingga ibadah pun bisa lebih khidmat dan khusyuk.

    Saling Mengucap Selamat

    Adapun amalan sunnah lain sebelum menunaikan ibadah sholat Idul Fitri adalah saling mengucapkan selamat ketika bertemu dengan sanak saudara. Ucapannya bisa berupa “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang artinya semoga Allah menerima amalan kami dan kalian.”

    Mengambil Rute Jalan Berbeda saat Berangkat dan Pulang

    Amalan lain yang dianjurkan selanjutnya adalah mengambil rute jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari lokasi pelaksanaan sholat Idul Fitri. Anjuran ini terdapat di dalam hadis Rasulullah yang berarti:

    “Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)

    Adapun tujuannya agar bisa berbagi kebahagiaan dengan lebih banyak orang. Ketika mengambil jalan yang berbeda dari sebelumnya, kaum muslimin akan bertemu dengan orang yang berbeda pula. Hal ini bisa mempererat tali silaturahmi dan menebar kebahagiaan lebih banyak.

    Keutamaan Sholat Idul Fitri

    Setelah mengetahui tata cara dan niat sholat Idul Fitri, umat muslim juga perlu mengetahui keutamaan sholat Idul Fitri. Sebab, pelaksanaan ibadah sunah yang satu ini memiliki banyak keistimewaan. Berikut beberapa di antaranya.

    Mengagungkan Nama Allah

    Saat melaksanakan sholat Idul Fitri, umat Islam menyebut nama Allah berkali-kali, terutama kalimat takbiratul ikhram atau memuji Allah SWT. Dengan demikian, umat Islam yang mengamalkannya mendapat pahala karena mengagungkan atau menyebut nama Allah SWT.

    Bagi umat muslim yang jarang menyempatkan waktu untuk mengingat dan menyebut nama Allah, melaksanakan shalat Idul Fitri menjadi kesempatan besar untuk mengingat Allah SWT.

    Mempererat Silaturahmi

    Dengan melakukan sholat Idul Fitri, seorang Muslim mendapat kesempatan untuk saling menyapa. Mungkin di bulan-bulan lain jarang ada bersilaturahmi. Namun saat Idul Fitri tiba, momen tersebut bisa menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan meminta maaf kepada kerabat atau tetangga terdekat.

    Memperlihatkan Kekuatan Islam

    Hukum salat Idul Fitri adalah Muakkad Sunnah atau Fardhu Kifayah. Hal ini mendorong umat Islam untuk mengikutinya ketika tidak ada halangan. Ketika umat Islam berkumpul setelah berpuasa selama sebulan penuh Ramadan, persaudaraan Muslim terjalin, menunjukkan bahwa umat Islam adalah komunitas yang besar dan bersatu.

    Mendapat Pahala Sholat Berjamaah

    Salat Idul Fitri sering dilakukan secara berjamaah. Oleh karena itu, umat Islam yang melaksanakannya mendapat pahala shalat berjamaah. Ini juga merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk merapatkan barisan dan mendapatkan persatuan melalui sholat berjamaah.

    Tentunya tidak setiap orang memperhatikan suku, status, penampilan dan hal-hal duniawi lainnya dalam shalat berjamaah ini. Meski bersujud di hadapan Allah SWT dan mengagungkan nama Allah SWT, melaksanakan shalat Idul Fitri juga menjadi tanda bahwa seluruh umat Islam adalah bersaudara dan perlu saling menjaga.

    Nah itulah kumpulan bacaan niat sholat Idul Fitri berjamaah, baik imam dan makmum, maupun sendirian. Semoga membantu!

    Baca Juga:

  • Asmaul Husna dan Artinya Lengkap 99 dan Cara Mengamalkannya

    Asmaul Husna dan Artinya Lengkap 99 dan Cara Mengamalkannya

    Balitteknologikaret.co.id – Asmaul husna adalah nama-nama Allah yang sangat baik dan seringkali dijadikan sebagai pengiring doa. Nama-nama terbaik ini menggambarkan sifat-sifat Allah SWT yang sangat mulia. Sebagai seorang muslim, penting untuk mengetahui apa saja nama-nama Allah yang dimaksud beserta artimya.

    Penggunaannya bisa dipakai untuk mengharap agar doa dikabulkan oleh Sang Pencipta. Sebetulnya, asma sendiri merupakan bentuk jamak dari kata ism yang berinduk dari assumu, yaitu kata yang artinya ketinggian. Sedangkan husna berarti terbaik yang berasal dari bentuk muannats kata ahsan.

    Maka dari itu, ungkapan ini bisa diartikan sebagai nama terbaik dari Dia Yang Maha Tinggi. Jika ingin mengamalkannya dalam bentuk zikir, wirid atau doa, pastikan mengetahui semua nama-nama terbaik tersebut beserta maknanya pada rangkuman di bawah ini!

    Pengertian

    Pengertian

    Dalam Islam, Allah SWT mempunyai nama-nama terbaik yang disandarkan dari sifat-sifat-Nya. Setiap nama tersebut mempunyai makna yang mulia dan mengagungkan kekuasaan-Nya. Pendapat lain menyebutkan bahwa asma Allah artinya nama-nama Allah yang indah.

    Karena asmaul berasal dari kata asma yang artinya penyebutan, sedangkan husna berarti indah. Tentunya sifat-sifat Allah SWT yang terkandung dalam nama-nama tersebut tidak dapat ditemukan pada makhluk ciptaan-Nya, karena Allah SWT tidak sama dengan makhluk-Nya.

    Pengamalan nama-nama ini bisa dengan menjadikannya sebagai doa sehari-hari atau zikir. Apa pun cara pengamalannya, ada baiknya memahami dulu apa arti dan makna dari setiap nama tersebut.

    Jumlah Nama-nama Allah SWT

    Jumlah Nama-nama Allah SWT

    Masih ada perbedaan pendapat tentang berapa banyak nama-nama terbaik yang Allah SWT miliki. Pendapat yang paling populer adalah yang menyatakan bahwa jumlahnya ada 99. Namun ada juga yang mengatakan bahwa jumlahnya berada pada angka tertentu.

    Ada yang mengatakan jumlahnya 100, 1000, bahkan lebih. Pendapat lain mengatakan bahwa nama-nama yang Allah SWT miliki pada dasarnya tidak terbatas. Pasalnya pasti ada nama-nama lain yang mungkin tidak diketahui oleh manusia.

    99 Asmaul Husna dan Artinya

    99 Asmaul Husna dan Artinya

    Jika mengacu pada pendapat populer yang menyatakan bahwa jumlah nama-nama Allah adalah 99, maka daftarnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, tak lupa lengkap dengan arti dan latinnya:

    No. Latin Arab Artinya
    1 Allah  الله Maha Tuhan. Allah adalah Lafazh / ucapan yang Maha Mulia, Nama bagi Dzat Ilahi yang Maha Suci dan Wajib ada-Nya [Ismu Dzat]
    2 Ar Rohmaanu اَلرَّحْمَنُ Maha Pengasih.
    3 Ar Rohiimu  اَلرَّحِيْمُ Maha Penyayang.
    4 Al Maliku   اَلْمَلِكُ Maha Raja/Maha Menguasai.
    5 Al Qudduusu  اَلْقُدُّوْسُ Maha Suci.
    6 As Salaamu   اَلسَّلَامُ Maha Penyelamat.
    7 Al Mukminu  اَلْمُؤْمِنُ Maha Pemelihara Keamanan.
    8 Al Muhaiminu   اَلْمُهَيْمِنُ Maha Penjaga.
    9 Al ‘Aziizu  اَلعَزِيْزُ Maha Mulia.
    10 Al Jabbaaru  اَلْجَبَّارُ Maha Perkasa.
    11 Al Mutakabbiru اَلْمُتَكَبِّرُ Maha Memiliki Kebesaran.
    12 Al Khooliqu  اَلْخَالِقُ Maha Pencipta.
    13 Al Baari’u  اَلْبَارِئُ Maha Pembuat.
    14 Al mushowwiru اَلْمُصَوِّرُ Maha Pembentuk.
    15 Al Ghoffaaru اَلْغَفَّارُ Maha Pengampun.
    16 Al Qohhaaru اَلْقَهَّارُ Maha Pemaksa.
    17 Al Wahhaabu اَلْوَهَّابُ Maha Pemberi.
    18 Ar Rozzaaqu  اَلرَّزَّاقُ Maha Pemberi Rizki.
    19 Al Fattaahu اَلْفَتَّاحُ Maha Membukakan.
    20 Al ‘Aliimu  اَلْعَلِيْمُ Maha Mengetahui.
    21 Al Qoobidlu اَلْقَابِضُ Maha Pencabut.
    22 Al Baasithu  اَلْبَاسِطُ Maha Meluaskan.
    23 Al Khoofidlu اَلْخَافِضُ Maha Menjatuhkan.
    24 Ar Roofi’u  اَلرَّافِعُ Maha Mengangkat.
    25 Al Mu’izzu اَلْمُعِزّ Maha Pemberi kemuliaan.
    26 Al Mudzillu اَلْمُذِلُّ Maha Pemberi kehinaan
    27 As Samii’u  اَلسَّمِيْعُ Maha Mendengar.
    28 Al Bashiiru  اَلْبَصِيْرُ Maha Melihat.
    29 Al Hakamu  اَلْحَكَمُ Maha Menetapkan Hukum.
    30 Al ‘Adlu اَلْعَدْلُ Maha Adil.
    31 Al Latiifu  اَللَّطِيْفُ Maha Halus.
    32 Al Khobiiru  اَلْخَبِيْرُ Maha Waspada / Maha Pemberi Berita/kabar.
    33 Al Haliimu  اَلْحَلِيْمُ Maha Penyantun/Santun.
    34 Al ‘Azhiimu  اَلْعَظِيْمُ Maha Agung.
    35 Al Ghofuuru  اَلْغَفُوْرُ Maha Pengampun.
    36 Asy Syakuuru  اَلشَّكُوْرُ Maha Pembalas.
    37 Al ‘Aliyyu اَلْعَلِيُّ Maha Tinggi.
    38 Al Kabiiru  اَلْكَبِيْرُ Maha Besar.
    39 Al Hafiizhu  اَلْحَفِيْظُ Maha Pemelihara.
    40 Al Muqiitu  اَلْمُقِيْتُ Maha Pemberi Kecukupan.
    41 Al Hasiibu اَلْحَسِيْبُ Maha Penjamin.
    42 Al Jaliilu  اَلْجَلِيْلُ Maha Luhur.
    43 Al Kariimu  اَلْكَرِيْمُ Maha Pemurah.
    44 Ar Roqiibu  اَلرَّقِيْبُ Maha Peneliti.
    45 Al Waasi’u  اَلْوَاسِعُ Maha Luas.
    46 Al Mujiibu  اَلْمُجِيْبُ Maha Mengabulkan.
    47 Al Hakiimu  اَلْحَكِيْمُ Maha Bijaksana.
    48 Al Waduudu  اَلْوَدُوْدُ Maha Pencinta.
    49 Al Majiidu  اَلْمَجِيْدُ Maha Mulia.
    50 Al Baa’itsu اَلْبَاعِثُ Maha Membangkitkan.
    51 Asy Syahiidu اَلشَّهِيْدُ Maha Menyaksikan.
    52 Al Haqqu  اَلْحَقُّ Maha Haq / Maha Benar.
    53 Al Wakiilu  اَلْوَكِيْلُ Maha Memelihara Penyerahan.
    54 Al Qowiyyu  اَلْقَوِيُّ Maha Kuat.
    55 Al Matiinu  اَلْمَتِيْنُ Maha Kokoh/Perkasa.
    56 Al Waliyyu اَلْوَلِيُّ Maha Melindungi.
    57 Al Hamiidu  اَلْحَمِيْدُ Maha Terpuji.
    58 Al Muhshi  اَلْمُحْصِيْ Maha Penghitung.
    59 Al Mubdiu  اَلْمُبْدِئُ Maha Memulai.
    60 Al Mu’iidu اَلْمُعِيْدُ Maha Mengulangi.
    61 Al Muhyi  اَلْمُحْيِىْ Maha Menghidupkan.
    62 Al Mumiitu اَلْمُمِيْتُ Maha Mematikan.
    63 Al hayyu  اَلْحَيُّ Maha Hidup.
    64 Al Qoyyuumu  اَلْقَيُّوْمُ Maha Berdiri Sendiri
    65 Al Waajidu  اَلْوَاجِدُ Maha Kaya.
    66 Al Maajidu  اَلْمَاجِدُ Maha Mulia.
    67 Al Waahidu  اَلْوَاحِدُ Maha Esa.
    68 Ash Shomadu  اَلصَّمَدُ Maha Dibutuhkan [Tempat Bergantung].
    69 Al Qoodiru  اَلْقَادِرُ Maha Kuasa.
    70 Al Muqtadiru اَلْمُقْتَدِرُ Maha Menentukan.
    71 Al Muqoddimu  اَلْمُقَدِّمُ Maha Mendahulukan.
    72 Al Muakhkhiruu اَلْمُؤَخِّرُ Maha Mengakhirkan atau mengemudiankan.
    73 Al Awwalu اَلْاَوَّلُ Maha Pertama.
    74 Al Aakhiru اَلْآَخِرُ Maha Penghabisan.
    75 Azh Zhoohiru  اَلظَّاهِرُ Maha Nyata.
    76 Al Baathinu  اَلْبَاطِنُ Maha Tersembunyi.
    77 Al Waaliy اَلْوَالِيْ Maha Menguasai.
    78 Al Muta’aali اَلْمُتَعَالِ Maha Suci/Maha Tinggi.
    79 Al Barru  اَلْبَرُّ Maha Dermawan.
    80 At Tawwaabu  اَلتَّوَّابُ Maha Penerima Taubat.
    81 Al Muntaqimu  اّلْمُنْتَقِمُ Maha Penyiksa.
    82 Al ‘Afuwwu  اَلْعَفُوُّ Maha Pemaaf.
    83 Ar Rouufu  اَلرَّؤُوْفُ Maha Pengasih.
    84 Malikul Mulki مَلِكُ الْمُلْكِ Maha Menguasai Kerajaan.
    85 Dzul Jalaali wal Ikroom ذُوالْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Maha memiliki Kebesaran dan Kemuliaan.
    86 Al Muqsithu اَلْمُقْسِطُ Maha Mengadili.
    87 Al Jaami’u اَلْجَامِعُ Maha Mengumpulkan.
    88 Al Ghoniyyu اَلْغَنِيُّ Maha Kaya.
    89 Al Mughniyyu اَلْمُغْنِيُّ Maha Pemberi Kekayaan.
    90 Al Maani’u  اَلْمَانِعُ Maha Pembela atau Maha Penolak.
    91 Adl Dloorru  اَلضَّآرُّ Maha Pemberi Bahaya.
    92 An Naafi’u  اَلنَّافِعُ Maha Pemberi Kemanfaatan.
    93 An Nuuru  اَلنُّورُ Maha Bercahaya.
    94 Al Haadi  اَلْهَادِى Maha Pemberi Petunjuk.
    95 Al Badii’u اَلْبَدِيْعُ Maha Pencipta Yang Baru.
    96 Al Baaqi اَلْبَاقِيْ Maha Kekal.
    97 Al Waaritsu  اَلْوَارِثُ Maha Pewaris.
    98 Ar Rosyiidu  اَلرَّشِيْدُ Maha Pandai.
    99 Ash Shobuuru  اَلصَّبُوْرُ Maha Penyabar.

    Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna

    Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna

    Tak heran umat Islam banyak yang mencoba mengamalkan nama-nama Allah SWT ini pada saat kapan pun. Keutamaannya sangat spesial apabila diamalkan dengan niat yang tulus. Keutamaannya sendiri sudah dijelaskan dalam ayat al-Qur’an dan hadist-hadist, berikut di antaranya:

    1. Dikabulkannya Doa Apa Saja

    Siapa saja pasti ingin doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satu caranya yaitu dengan memuji-Nya menggunakan nama-nama terbaik yang disebutkan tadi.

    Selagi doa yang dipanjatkan memiliki nilai yang baik dan tidak merugikan orang lain, cobalah mengamalkan nama-nama Allah SWT setiap kali berdoa.

    Allah SWT pernah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 180 yang bunyinya:

    وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

    Artinya: “Dan Allah memiliki Asma’ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

    2. Menjalankan Sunnah Rasulullah SAW

    Sunnah adalah sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan tidak mengerjakan maka tidak akan mendapat dosa. Mempelajari asma-asma Allah SWT yang berjumlah 99 merupakan salah satu sunnah Rasulullah.

    Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari maknanya, sebagaimana yang terkandung di dalam hadist sebagai berikut:

    “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Rasulullah bersabda, “Benar, dianjutkan bagi setiap orang yang mendengarnya (Asmaul Husna) mempelajarinya,” (HR. Ahmad).

    3. Mendapatkan Tempat di Surga

    Tidak sampai di situ, siapapun yang bisa menghafal 99 nama Allah SWT tersebut akan mendapatkan ganjaran berupa janji tempat di surga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang bunyinya yaitu:

    “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga,” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Wirid Asmaul Husna

    Wirid Asmaul Husna

    Terdapat anggapan bahwa dunia dan seisinya merupakan manifestasi dari nama-nama Allah SWT. Seorang ulama besar yang bernama Syekh Shalih al-Ja’fari menyatakan bahwa salah satu wirid yang diajarkan oleh gurunya yaitu dengan melantunkan nama-nama Allah SWT tersebut.

    Dengan melantunkan nama-nama tersebut, harapannya seorang muslim sedang berdoa dengan menarik energi baik dari alam raya. Kebaikan tersebut kemudian menjadi benteng diri supaya dijauhkan dari perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada kemaksiatan.

    Ulama kelahiran Sudan tersebut juga menyatakan bahwa wirid dengan menyebut nama-nama Allah SWT dapat digunakan untuk mendapatkan limpahan rahmat dan rida Allah SWT. Contohnya, jika mengucapkan Ya Razzaq yang artinya Yang Maha Pemberi Rezeki.

    Berarti seorang muslim sedang menarik rezeki dari seisi dunia supaya datang kepadanya. Begitu juga apabila yang diucapkan adalah Ya Lathif yang artinya Yang Maha Lembut. Seorang muslim tandanya mengharapkan kelembutan Allah SWT.

    Apabila wirid dengan kata Ya Ghafur yang berarti Yang Maha Pengampun, keutamaannya muslim tersebut dapat dimudahkan mendapat ampunan dari Allah SWT.

    Keutamaan Wirid

    Keutamaan Wirid

    Sesuai yang dijelaskan oleh Syekh Shalih al-Ja’fari di atas, wirid sangat dianjurkan oleh Rasulullah sebagai amalan kepada Allah SWT yang mempunyai keutamaan luar biasa. Banyak sekali manfaat untuk seorang muslim ketika melakukan wirid dan zikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT.

    Namun zikir dan wirid saja tidak cukup, seorang muslim juga perlu mengimplementasikan nama-nama Allah SWT tersebut di dalam rutinitas kehidupannya. Contohnya, ketika menyebut ar-Rahman yang memiliki arti Maha Penyayang, maka seorang muslim haruslah menyayangi seluruh makhluk-Nya.

    Dengan kata lain keutamaan zikir dan wirid bisa menjadi kurang maksimal apabila hanya menyebutnya secara lisan saja. Perlu adanya aksi nyata dan pembangunan kebiasaan yang berputar pada sifat-sifat yang terkandung di dalam nama-nama tadi.

    Tata Cara Mengamalkan Asmaul Husna

    Tata Cara Mengamalkan Asmaul Husna

    Dalam mendapatkan kasih sayang Allah SWT melalui pengamalan nama-nama-Nya, lakukanlah pengamalan dengan niat yang ikhlas dan berharap yang terbaik kepada Allah SWT. Di bawah ini adalah rangkuman cara mengamalkan nama-nama Allah dengan baik dan benar:

    1. Ucapkan Sambil Berserah Diri

    Hendaknya seorang muslim yang ingin dilimpahkan rahmat-Nya harus berserah diri terlebih dulu. Selanjutnya panjatkan doa yang diinginkan dan dilanjut dengan menyebutkan “iya kana budu” dan disambung “wa iyyaka nasta’in”.

    Setelah berserah diri hanya kepada-Nya, mintalah pertolongan kepada-Nya dengan iringan zikir asma-asma Allah SWT. Pastikan niat di dalam hati hanya dituju kepada Sang Pencipta Alam Semesta.

    2. Digunakan untuk Kepentingan yang Baik

    Ketika meminta pertolongan kepada Allah SWT atau memanjatkan doa, hendaknya tujuan dari doa tersebut digunakan untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT.

    Jangalah berdoa untuk mencelakai orang lain, meminta didatangi jin, dikasihani, dilancarkan aksi kejahatan atau lain sebagainya.

    3. Penyebutan Hanya Ditujukan Kepada Allah SWT

    Lagi-lagi penting sekali untuk berzikir dengan menyebut asma-asma Allah SWT berdasarkan niat yang tulus. Penyebutan asma-asma Allah SWT tidak boleh ditunjukkan kepada selain Sang Pencipta, karena bisa memicu timbulnya perilaku musyrik.

    Dianjurkan untuk sepenuhnya berserah diri kepada-Nya supaya Allah SWT memudahkan hajat dan jalan hidup umat Islam. Sebutkan asma-asma tersebut dengan ikhlas dan murni untuk menyembah Allah SWT.

    Apabila sampai menyalahgunakan asma-asma ini untuk tujuan lain yang memicu dosa, seorang muslim tentu tidak akan mendapatkan rida Allah SWT. Lakukan dengan khusyuk usai sembahyang dengan pikiran hanya tertuju pada Allah SWT.

    Asmaul husna dan artinya patut dipahami dan dimaknai keutamaanya oleh umat Islam. Nama-nama terbaik Allah SWT tersebut dapat diamalkan dalam wirid dan zikir supaya seorang muslim mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Oleh karena itu,

  • Bolehkah Melakukan Itikaf di Rumah? Arti dan Hukum Itikaf

    Bolehkah Melakukan Itikaf di Rumah? Arti dan Hukum Itikaf

    Balitteknologikaret.co.id – Memasukin 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim berbondong-bondong mengerjakan amalan ibadah salah satunya adalah itikaf. Itikaf di bulan Ramadhan ini biasanya dilakukan di masjid. Bolehkah melakukan itikaf di rumah?

    Apa arti dan bagaimana hukum melakukan itikaf? Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim berupaya untuk meraih malam Lailatul Qadar. Untuk meraih malam yang mulia itu, umat muslim perlu melakukan itikaf di masjid.

    Saat itikaf, umat muslim dianjurkan untuk banyak merenungkan diri, berdzikir, bersalawat, dan membaca Al-Quran. Banyak sekali umat muslim yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar. Namun tak jarang terdapat hal-hal yang membuat mereka tak bisa pergi ke masjid untuk beritikaf.

    Oleh karena itu, banyak yang mempertanyakan bolehkah melakukan itikaf di rumah saja? Terlebih bagi para wanita atau ibu-ibu yang memiliki anak kecil, sehingga merasa sulit jika untuk melakukan itikaf di masjid.

    Balitteknologi akan memberikan penjelasan mengenai bolehkah itikaf di rumah? Dan terlebih dahulu akan menjelaskan terkait apa arti, dan hukum beritikaf? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Arti dari Itikaf

    berdoa di bulan puasa

    Di akhir bulan Ramadhan, banyak umat muslim yang melakukan itikaf di masjid untuk memburu malam Lailatul Qadar. Apa arti dari itikaf? Arti itikaf yakni berdiam diri di masjid yang bertujuan untuk memfokuskan pikiran dan perasaan hanya untuk Allah SWT semata.

    Sejatinya kegiatan itikaf bisa diamalkan setiap saat. Akan tetapi, jika dilakukan di bulan Ramadhan maka itikaf memiliki keutamaan. Sebagaimana terlah dijelaskan oleh Abu Hurairah Ra dalam hadist riwayat Bukhari yang menyampaikan bahwa:

    “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu itikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Tapi pada tahun dimana beliau wafat, beliau itikaf selama 20 hari.”

    Pada riwayat lainnya disampaikan oleh Aisyah Ra dalam hadist riwayat Bukhari mengatakan:

    “Rasulullah SAW melakukan itikaf sesudah tanggal dua puluh Ramadan sehingga beliau berpulang ke Rahmatullah.”

    Selain dari dua hadist di atas, amalan itikaf ini juga telah disinggung dalam firman Allah SWT yang terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 125 yang artinya:

     (Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!”

    Hukum Melakukan Itikaf

    doa puasa hari ke 23

    Itikah secara umum hukumnya adalah sunnah. Berikut adalah penjelasan mengenai hukum melakukan itikaf menurut beberapa ulama.

    Pada Mazhab Hanafiyah, hukum itikaf adalah sunnah muakkadah. Yang artinya adalah dilakukan di sepuluh hari terakhir di bulan puasa Ramadhan. Dan di luar dari 10 hari terakhir hukum itikafnya adalah mustahab.

    Pada Mazhab Malikiyah, hukum itikaf yakni mandub muakkad dan bukanlah sunnah. Ibnu Abdil Barr mengatakan hukum itikaf menjandi sunnah jika dikerjakan di bulan Ramadhan. Sedangkan jika di luar dari bulan Ramadhan maka hukumnya adalah mandub.

    Pada Mazhab Syafi’iyah, hukum semua itikaf yakni sunnah muakkadah yang artinya dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi, bila dikerjakan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka tingkat kesunahannya lebih tinggi.

    Pada Mazhab Hanabilah, hukum itikaf yakni sunnah. Dan tingkatan sunnahnya lebih tinggi jika dilakukan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

    Akan tetapi, hukum melakukan itikaf bisa berubah menjadi wajib jika seseorang memiliki nadzar untuk melakukan itikaf. Contohnya adalah saat seseorang bernadzar akan beritikaf jika permohonannya dikabulkan oleh Allah SWT.

    Bolehkah Melakukan Itikaf di Rumah?

    Bacaan-Doa-Sujud-Sahwi-serta-Tata-Cara-Melakukannya-

    Lantas apakah boleh melakukan itikaf di rumah dan tidak ke masjid? Muslim harus mengetahui rukun dari pengerjaan itikaf sebelum melakukannya. Rukun itikaf merupakan perkara yang harus dipenuhi oleh seorang muslim jika ingin melakukan itikaf.

    Dalam buku berjudul Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq , Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi mengatakan bahwa rukun itikaf yakni berdiam diri di dalam masjid. Lalu juga disertai dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Hal tersebut dilandasi melalui dalil yang telah diterangkan di dalam surah Al-Baqarah ayat 187 yang memiliki arti:

    “Jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya,”

    Syaikh Sulaiman beropini bahwa dalil di atas merupakan penjelas bahwa syarat sah melakukan itikaf adalah di masjid. Sehingga menurutnya, itikaf hanya bisa dilakukan di masjid sebab larangan yang mengacu pada ayat tersebut adalah pengamalan di masjid.

    Maka, itikaf tidak sah jika tak ada perbuatan menetap di masjid dan tak memiliki niat taat karena Allah SWT. Senada dengan pendapat Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya, imam besar dalam empat mazhab juga telah sepakat jika masjid menjadi tempat yang sah untuk melakukan itikaf.

    Yang artinya kegiatan itikaf jika dilakukan di rumah tersebut tak memenuhi syarat sah rukunnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi di dalam buku Fikih Empat Mazhab Jilid 2:

    “Tidak sah pelaksanaan itikaf yang dilakukan di rumahnya atau di tempat lain selain masjid.”

    Syaikah Abdurrahman Al-Juzairi juga menggaris bawahi, bahwa tak semua masjid bisa digunakan untuk beritikaf. Pasalnya, sebuah masjid harus memenuhi beberapa syarat tertentu yang dilihat dari masing-masing mazhab.

    Mazhab Syafi’I meyakini bahwa selama masjid yang digunakan untuk beritikaf yaitu masjid yang diwakafkan, hukumnya tetap sah. Dan tetap berlaku untuk pria dan wanita meski masjid itu tak digunakan untuk salat Jumat atau tak untuk masyarakat umum.

    Demikianlah penjelasan mengenai bolehkah melakukan itikaf di rumah? Dan penjelasan mengenai arti dan hukum itikaf.

    Baca Juga:

  • Doa Qunut Subuh Lengkap Dengan Arab, Latin Serta Artinya!

    Doa Qunut Subuh Lengkap Dengan Arab, Latin Serta Artinya!

    Balitteknologikaret.co.id – Saat melaksanakan kegiatan ibadah umat muslim memiliki beberapa hal yang harus dilakukan. Seperti pembacaan berbagai surat di Al-Quran ataupun membaca doa-doa yang lainnya. Termasuk saat melaksanakan shalat yang mengharuskan pembaca untuk membaca Doa Qunut.

    Yap doa ini merupakan salah satu doa yang wajib ada saat melaksanakan sholat wajib ataupun sholat tarawih pada hari ke 15. Untuk umat muslim doa yang satu ini mungkin sudah sangat familiar dan sering menjadi salah satu doa yang wajib untuk dibaca.

    Untuk pembacaan doa yang satu ini mungkin tidak semua umat muslim melaksanakannya. Tetapi untuk para pembaca artikel saat ini yang ingin melakukan pembacaan doa tersebut, sangat baik dan juga boleh untuk dilakukan.

    Nah penasaran dengan semua pembahasan yang akan disampaikan pada artikel kali ini mengenai Doa Qunut tersebut? Simak semua penjelasannya di bawah ini, secara lengkap berisikan bacaan doanya serta beberapa keutamaan membaca doa tersebut.

    Bacaan Untuk Doa Qunut Secara Berjamaah Dan Sendiri

    Bacaan-Untuk-Doa-Qunut-Secara-Berjamaah-Dan-Sendiri

    Untuk umat muslim, memang membaca doa yang satu ini sudah tidak lagi asing dan sangat familiar. Apalagi doa yang satu ini memang bisa dibaca saat sedang melaksanakan sholat subuh. Mungkin tidak semua umat islam yang melakukan kegiatan pembacaan doa tersebut saat melakukan shalat subuh.

    Tetapi jika pengguna ingin membacanya saat sedang melakukan kegiatan pembacaan doa tersebut akan lebih baik. Meskipun tidak wajib untuk melakukan pembacaan setiap sholat subuh, tetapi akan ada banyak keutamaan bagi orang yang membacanya.

    Tetapi sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai pembacaan Doa Qunut yang satu ini. Pengguna bisa langsung saja melakukan kegiatan penyimakan mengenai doa yang satu ini. Yang mana doa ini merupakan salah satu doa yang menjadi amalan dari Nabi Muhammad SAW.

    Doa yang satu ini biasanya dibacakan saat sudah memasuki rakaat kedua dan keadaan masih berdiri. Lebih tepatnya sebelum sujud di rakaat terakhir. Pembacaannya juga bisa dilakukan secara berjamaah ataupun sendiri.

    Nah untuk yang ingin tahu dan belajar lebih mengenai pembacaan tersebut. Bisa langsung saja simak beberapa penjelasannya di bawah ini. Yang mana semua penjelasan yang ada di bawah ini berisikan beberapa bacaan yang bisa digunakan untuk sholat secara berjamaah ataupun sendiri.

    Bacaan Untuk Doa Qunut Subuh Berjamaah

    Untuk para pembaca yang ingin melakukan kegiatan membaca doa qunut ini secara berjamaah. Dan kurang paham bagaimana cara melakukan kegiatan membacanya. Bisa langsung saja simak penjelasan yang ada di bawah ini.

    Di bawah ini sudah tersedia bacaan lengkap doa yang bisa pembaca temukan. Bisa langsung saja simak secara lengkap mulai dari bacaan arab, latin serta artinya. Berikut bacaan doa Qunut yang bisa pembaca temukan dan praktekan :

    اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

    Allahummahdinii fii man hadait, wa aafinii fii man aafait, wa tawallani fi man tawallait. Wabaarik lii fiimaa a’thait. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhiii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalait.

    Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit. Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyiddina muhammadin nabiyyil ummuyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.’

    Arti Bacaan Doa Qunut Berjamaah

    Ya Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana Engkau berikan petunjuk oleh orang-orang yang lalu. Berikanlah aku kesehatan sama seperti orang-orang lain yang Engkauh beri kesehatan. Pimpinlah aku bersamaan dengan orang-orang yang sudah Engkau pimpin. Dan selalu berikan berkah terhadap semua orang yang telah Engkau pimpin.

    Beriklanlah keberkahan untuk semua yang telah Engkau titipkan kepadaku. Serta lindungilah aku dari segala kejahatan yang ada dan telah dipastikan oleh Engkau. Karena memang sesungguhnya Engkau lah yang menentukan segalanya dan tidak akan ada hukuman bagi ketentuan atas Engkau. Sesungguhnya semua orang  yang telah diberikan kekuasaan tidak akan Hina.

    Dan tidaklah akan mulia orang-orang yang sudah Engkau musuhi. Maka selalu berkahlah Engkau dan selutuh Maha Leluhur Engkau. Segala puji bagi-Mu dengan semua hal yang telah Engkau pastikan. Aku memohon ampunan dan juga tobat hanya kepada Engkau. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan juga salam atas junjungan kami yaitu Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan juga sahabat-sahabatnya.

    Bacaan Untuk Doa Qunut Subuh Sendiri

    Setelah membaca doa untuk melaksanakan sholat berjamaah di atas tadi. Untuk pembaca artikel yang ingin melakukan kegiatan membaca sendiri. Bisa melakukan pembacaa doa yang akan kami berikan di bawah ini. Untuk itu para pengguna yang ingin melakukan kegiatan pembacaannya, simak langsung saja beberapa pembahasannya.

    Karena di bawah ini sudah tersedia bacaan arab, latin dan juga artinya. Pokoknya sudah lengkap dan penggunanya hanya perlu melakukan kegiatan penyimakan. Setelah selesai menyimak bisa langsung praktekan saat sedang melaksanakan sholat subuh sendiri.

    Seperti yang sudah kami katakan di atas tadi, pembaca akan dapatkan banyak sekali informasi menarik dan lainnya. Di bawah ini merupakan segala hal yang dibutuhkan sebelum melakukan praktek sendiri di rumah. Berikut bacaan Qunut yang harus dibaca oleh para pembaca :

    اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

    Allahummahdinii fii man hadait, wa aafinii fii man aafait, wa tawallani fi man tawallait. Wabaarik lii fiimaa a’thait. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhiii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalait.

    Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit. Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyiddina muhammadin nabiyyil ummuyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.’

    Arti Bacaan Doa Qunut Sendiri

    “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana Engkau berikan petunjuk oleh orang-orang yang lalu. Berikanlah aku kesehatan sama seperti orang-orang lain yang Engkauh beri kesehatan. Pimpinlah aku bersamaan dengan orang-orang yang sudah Engkau pimpin. Dan selalu berikan berkah terhadap semua orang yang telah Engkau pimpin.

    Beriklanlah keberkahan untuk semua yang telah Engkau titipkan kepadaku. Serta lindungilah aku dari segala kejahatan yang ada dan telah dipastikan oleh Engkau. Karena memang sesungguhnya Engkau lah yang menentukan segalanya dan tidak akan ada hukuman bagi ketentuan atas Engkau. Sesungguhnya semua orang  yang telah diberikan kekuasaan tidak akan Hina.

    Dan tidaklah akan mulia orang-orang yang sudah Engkau musuhi. Maka selalu berkahlah Engkau dan selutuh Maha Leluhur Engkau. Segala puji bagi-Mu dengan semua hal yang telah Engkau pastikan. Aku memohon ampunan dan juga tobat hanya kepada Engkau. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan juga salam atas junjungan kami yaitu Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan juga sahabat-sahabatnya.”

    Cara Membaca Doa Qunut Sendiri Yang Dianjurkan

    Cara-Membaca-Doa-Qunut-Sendiri-Yang-Dianjurkan

    Seperti apa yang sudah kami katakan di atas tadi, kalau pengguna bisa melakukan kegiatan membaca doa Qunut secara berjamaah maupun sendiri. Untuk pembacaannya memang tidak wajib dilakukan para umat muslim. Hukum dari bacaan Doa Qunut ini adalah Sunnah, yang mana sunnahnya termasuk ke dalam sunnah muakkad.

    Yang mana sunnah ini merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dnegan penekanan yang kuat. Dengan kata lain sunnah ini sudah mendekati wajib, maka dari itu banyak orang yang ingin melakukan kegiatan pembacaan doa tersebut.

    Mungkin ada yang memiliki pertanyaan mengapa sunnah tersebut sangat kuat dianjurkannya. Nah jawabnya adalah amalan tersebut merupakan salah satu amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Maka dari itu banyak sekali umat muslim yang sudah melaksanakan amalan yang satu ini.

    Nah untuk para pembaca yang masih bingung terhadap tata cara melakukan pembacaan doa tersebut. Bisa langsung saja melakukan penyimakan di bawah ini mengenai tata cara membaca Doa Qunut saat melaksanakan sholat sendiri. Berikut merupakan beberapa langkahnya :

    • Pembacaan doa Qunut ini harus dilakukan pada rakaat kedua saat sholat subuh berlangsung.
    • Membaca doa tersebut harus dilaksanakan setelaah rukuk dan menengadahkan tangan ke atas seraya berdoa.
    • Kegiatan membaca dilakukan dalam keadaan berdiri sebelum melakukan dua sujud terakhir sholat subuh.
    • Untuk pembacaannya doa ini harus dibaca dengan pelan dan tidak terlalu keras.
    • Melakukan kegiatan membaca dengan kalimat ‘ihdini‘ dengan arti berikanlah aku petunjuk.

    Keutamaan Membaca Doa Qunut Bagi Yang Melaksanakan

    Keutamaan-Membaca-Doa-Qunut-Bagi-Yang-Melaksanakan

    Setelah mengetahui semua penjelasan yang terkait di dalam artikel ini mengenai bacaan doa dan juga tata cara pembacaannya. Tentunya pengguna akan sangat tertarik dengan penjelasan yang ada setelah ini Karena memang pembahasan mengenai salah satu bacaan yang ada dalam sholat ini sangat menyenangkan.

    Pembaca bisa lebih termotivasi dan ingin mengamalkannya. Apalagi jika sudah melihat semua keutamaan yang akan di dapatkan umat muslim, jika sholat membaca doa ini. Semua keutamaannya sangat menarik dan memberikan banyak sekali keberkahannya.

    Untuk pembaca yang belum terlalu paham dengan berbagai penjelasan mengenai keutamaan aplikasinya. Bisa langsung saja lakukan kegiatan penyimakan di bawah ini. Karena di dalam artikelnya kami sudah menyediakan beberapa penjelasan terkait dengan keutamaannya.

    Tidak perlu berlama-lama untuk mencari penjelasan terkait keutamannya. Di bawah ini sudah berisikan beberpa keutamaan dalam Doa Qunut yang akan di dapatkan oleh setiap orang yang membacanya. Berikut keutamaan-keutamaan yang tersedia dan bisa di dapatkan oleh seluruh umat muslim jika membaca doa ini.

    Selalu Mendapatkan Perlindungan Allah

    Keutamaan yang bisa di dapatkan dari dalam doa yang satu ini adalah mendapatkan perlindungan dari Allah. Yang mana saat kita hidup di dunia dan ingin selalu selamat dari berbagai marabahaya yang mengancam kehidupan. Pengguna bisa mencegah kejahatan ataupun keburukan lainnnya harus rakon membaca doanya saat melakukanakan sholat.

    Hal yang pling penting selain kita bisa menjaga diri sendiri saat sedang berada di luar rumah. Dan juga harus memiliki perlindingan dari Allah. Agar diri tetap selamat dan terhindar dari beberapa marabahaya membuhkan perlindungan Allah yang Maha Kuasa.

    Kehidupan Akan Selalu Berkah

    Jika sudah memiliki semuanya dan masih mengharapkan hal lain akan datang kepada kita. Kita harus bersyukur dan juga menerima semua dengan lapang ada. Dengan melakukan semua hal dengan ikhlas dan juga lancar harus bisa melakukan kegiatan dengan ikhlas.

    Semua yang diberikan akan sangat menguntungkan jika disertai dengan keberkahan dalam hidupnya. Pokoknya para umat muslim yang juga membaca doa ini saat sedang sholat subuh baik berjamaah ataupun tidak pasti akan selalu diberikan keberkahan.

    Rezeki akan sangat lancar dan juga terasa sangat menguntungkan jika disertai dengan keberkahan di dalamnya. Jika tidak ada keberkahan bisa-bisa hidup tidak akan tenang dan lain sebagainya. Pokoknya lakukan semua pembaca temukan dengan sangat baik dan juga selalu dilimpahkan keberkahan.

    Selalu Mendapatkan Pembelaan Dan Kemuliaan

    Selain bisa mendapatkan keuntungan yang sudah kami sebutkan di atas tadi. Para pembaca artikel juga akan mendapatkan keutamaan yang sangat menarik. Yap mendapatkan pembelaan dan juga kemuliaan dari Allah adalah salah satu hal yang terindah.

    Maka dati itu para pembaca yang sudah ingin melakukan kegiatan pembacaan bisa terus melaksanakannya. Walaupun sunnah tetapi keuntungan yang terdapat di dalam doa yang satu ini tidaklah main-main. Pokoknya bisa melakukan semua kegiatan dengan mudah dan selalu memberikan ketenangan.

    Mendapatkan Petunjuk Dari Allah

    Yang sering dilanda kebingungan mungkin sudah jarang melakukan kegiatan pembacaan Doa Qunut. Sebab dengan membaca doan ini pembaca akan bisa mendapatkan banyak keutamaan. Seperti mendapatkan petunjuk dari Allah dan menuntun ke jalan yang benar.

    Karena permintaan ini sudah tersedia di dalam doanya dengan kalimat اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ (Allahummahdinii fii man hadait). Nah permintaan yang satu ini buklanlah permaintaan yang main-main, karena Allah benar-benar memberikan petunjuk yang dibutuhkan oleh setiap hambanya.

    Akan Terhindar Dari Kejelekan

    Nah di dalam doa ini juga pembaca mengatakan bahwa ingin dijauhkan dari segala takdir yang diberikan. Nah semua takdir yang buruk tentu akan jauh dari para pembaca karena memang di dalamnya doanya sudah tertera yaitu terhindar dari kejelekan.

    Maka dengan segala rahmat yang dimiliki oleh Allah semuanya akan terasa sangat menguntungkan. Allah akan menjauhkan kita dari segala keburukan yang ada.

    Bisa Meningkatkan Rasa Syukur Atas Semua Nikmat Yang Ada

    Doa ini merupakan salah satu doa yang sangat lengkap dan sangat bagus untuk dibaca. Karena semuanya telah tercakup di dalam satu doa saja. Maka dari itu banyak sekali orang yang sudah mengamalkan doa ini saat sedang melaksanakan sholat shubuh.

    Sebab selain semua keutamaan yang sudah dilihat di atas, pembaca juga akan bisa meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT.

    Baca Artikel Yang Lainnya :